Part 20

3K 276 57
                                    

Beberap ahari setelah pemakaman Akio, Baekhyun masih saja menjadi wanita pendiam. Entahlah, berbagai perasaan dan pemikiran tengah berkecamuk, ia masih saja bertanya-tanya apakah semua ini adil?. Dosa Akio pada orang-orang terdekatnya sangatlah banyak, mendiang Ibunya juga kedua orang tua Chanyeol tidak bersalah pada pria itu, pada awalnya hanyalah rasa cemburu dan iri pada Seunghyun yang bisa memenangkan hati Ji Young, tapi perasaan iti tidak bisa Akio halau sedikitpun, rasa cemburu itu perlahan berubah menjadi rasa benci, itu berlangsung bertahun-tahun hingga terakumulasi menjadi sebuah dendam, dan hari itu Akio meledak, ia tidak bisa menahan lagi, ia menemui Ji Young dan Baekhee, untuk membawa mereka paksa, tapi akan sangat Jelas Ji Young menolak. Atas dasar apa ia ikut dengan pria itu? Akio yang mendendam menembak Ji Young, sedangkan Baekhee, ia berhasil membawanya.

"Pilihan ada padamu" Chanyeol mengeratkan pelukannya di tibuh Baekhyun.

"Aku akan ikut denganmu ke mana pun kau pergi" Baekhyun menatap Chanyeol yang tampak memejamkan matanya "...bagaimana pun, aku sedang berduka, aku kehilangan orang yang sudah membesarkanku selama ini" sewajarnya, pasti ada kesedihan yang wanita itu rasakan setelah kepergian Akio.

Perasaan berduka itu pasti akan ada, karena selama 20 tahun ini, ia terbiasa dengan kehadiran sosok Akio.

Terlepas dari semua itu, Akio mampu membesarkan Baekhee kecil hingga menjadi seorang wanita dewasa yang cantik dan bergelimang materi. Tapi dendam di hatinya tidak berkurang, ia kerap kali mendera Baekhee dengan pukulan bahkan sabetan dari ikat pinggang kulitnya. Tidak membekas di tubuh wanita itu, tapi itu semua sangat membekas di hatinya.

Kris datang dengan cepat, bahkan itu tidak lama berselang setelah acara makan paginya. Pria itu tidak datang sendiri, melainkan bersama beberapa orang yang mengenakan pakaian serba hitam. Tidak ada keributan yang terdengar, tapi pengawal yang menjaga di depan sudah tidak sadarkan diri. Dan seperti di dukung oleh semesta, Akio meliburkan beberapa pelayan di rumah itu termasuk Aya.

Sebelum ia menemui Sehun semalam, ia memberikan perintah pada mereka untuk libur selama dua hari, dan dipersilahkan pulang setelah menyiapkan makan pagi mereka. Entahlah, mungkin perasaannya yang kalut semalam membuatnya memikirkan hal itu.

"Kau membawa pengawal?" Akio masih tidak menyadari jika penjagaan di rumah itu sudah tidak ada.

"Hanaya untuk berjaga-jaga" Kris dengan santainya.

Kris tidak membiarkan Akio berbicara setelahnya. Pria bertubuh tinggi itu menunjukkan surat wasiat palsu yang ia bawa dan menyatakan jika seluruh aset yang Akio miliki akan berpindah tangan menjadi milik Kris seluruhnya.

"Apa maksudmu?" Akio melirik ke sekitarnya saat pengawal yang Kris bawa mulai menodongkan senjata pada beberapa orang yang berjaga di dalam ruangan.

"Ada CCTV di Rumah ini" Akio masih bersikap tenang.

"Aku sudah mematikan semuanya" seseorang yang menuruni tangga.

"Kau?" Akio mengenalinya walaupun penampilannya sedikit berbeda dengan yang ia lihat terakhir kalinya, ia adalah Chanyeol.

"Sebagian ruangan dibuat kedap suara, rumah yang bagus" entah apa maksudnya mengatakan itu.

Akio hanya tertawa, ia berpikir apakah ia kan mati hari ini? Tapi ia berpikir jika itu tidak akan terjadi. Pria itu masih terlihat tenang seraya memegang bagian pinggangnya.

'Bang!'

Ia melesatkan tembakan dengan begitu cepat, tapi ia tidak mengenai sasaran karena Sehun yang datang tiba-tiba lebih cepat dari pria itu. Sehun menembak Akio tepat di dada kirinya, tapi tembakan Sehun tidak tepat sasaran, ia sedikit melenceng, tembakan itu tidak memiliki suara, karena pistol yang ia pakai memiliki peredam.

It Will Be Fun (Chanbaek GS)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz