Memory 8

1.8K 275 6
                                    

"Nini~"

Lisa terus memanggil nama Jennie dalam tidurnya, gadis berpipi mandu itu akhirnya terbangun akibat ulah Lisa.

"Nini~"

Nyonya Manoban segera masuk kekamar putrinya berada. Dia melihat Jennie yang baru saja bangun dan menggosok matanya.

"Nini~"

Nyonya Manoban membawa punggung tangannya di dahi Lisa untuk mengecek deman gadis kecil itu.

"Apa Lili masih demam Mom..?" Tanya Jennie.

"Nee sayang, tapi panasnya mulai turun. Maaf yah sayang gara-gara Lili, tidur Nini jadi terganggu."

"Tidak Mom.. Nini juga ingin merawat Lili." Katanya. Jennie kembali menidurkan dirinya dan memeluk Lisa guna untuk mengahangatkan tubuh gadis itu.

Nyonya Manobam tersenyum melihat mereka yang tidak bisa dipisahkan bahkan sudah berapa kali Nyonya Manoban menuruh Jennie untuk tidak dekat dengan Lisa karena sedang Demam tapi gadis berpipi mandu itu tidak peduli jika dia bisa tertular.

"Yah sudah.. Nini kembali tidur yah, makasih ya sayang sudah menjaga Lili untuk Mommy." Kata Nyonya Manoban mengusap pipi Jennie.

Jennie mengangguk tersenyum sembari mengeratkan pelukannya pada Lisa.

Nyonya Manoban turun menemui mereka yang berkumpul diruang tengah Mansion. Mereka sering berkumpul di mansion satu sama lain.

"Bagaimana keadaan Lisa sayang..?" Tanya Marco.

"Panasnya sudah sedikit turun, dia terus meracau memanggil nama Jennie."

"Dalam keadaan sakit saja memanggil nama Jennie." Park Soe Joon tak habis fikir dengan anak-anak itu.

"Kalian ingat pas Jennie yang sakit. Lisa bahkan menangis seharian karena melihat dahi Jennie terpasang fever disana." Selah Soohyun tertawa mengingat bagaimana Lisa menangis.

"Apa mungkin dikehidupan sebelumnya mereka itu terlahir kembar, makanya mereka tidak bisa dipisahkan." Kata Nyonya Park.

"Jadi bagaimana, apa kalian akan berangkat besok..? Ulang tahun Lisa 2 minggu lagi, jadi kufikir selama 10 hari di swiss itu akan cukup untuk menyelesaikan semuanya.." kata Soohyun.

"Mungkin hanya aku saja yang akan berangkat.. Yoona tidak perlu karena Lisa sakit.." kata Marco.

"Tapi kalian harus kesana berdua untuk menandatangani projek besar itu, lagian kami ada disini. Lisa juga tidak akan mencari kalian selama Jennie ada disampingnya.." selah Kim Tae Hee.

"Tae Hee benar.. anak-anak akan bersama kami." Tambah Tiffany.

"Kami akan mengurus acara ulang tahun Lisa, Kim Woo Bin sudah bekerja keras untuk menyelesaikan pembangunan gedung itu tepat waktu.." kata Soohyun.

"Semakin kalian cepat kesana, semakin cepat pula kalian kembali.. anak nakal itu pasti mengingkan pesta ulang tahun yang sangat meriah bukan.."sela Park Soe Joon.

"Baiklah.. kita akan berangkat besok sore."

Akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat. Ini sudah sangat larut makanya tidak ada anak-anak yang menagngu obrolan mereka tadi.

Yoona membuka pintu kamar Lisa untuk mengecek putrinya. Pemandangan yang pertama dia lihat adalah Jennie yang masih memeluk Lisa.

"Kalian sangat manis bersama.. Mommy berharap kalian terus seperti ini.." katanya. Yoona memcium Lisa dan juga Jennie sebelum kembali keluar.

MEMORY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang