tidak sederhana

353 30 0
                                    

Hari cukup terik saat Changbin menyeret beberapa anggota keluarga Park untuk mengantar Jinny. Dia mendapatkan apa yang telah diperjuangkan, dengan satu kali ledakan Seokjin benar-benar tidak memiliki daya untuk berdebat.

Semua yang dikeluhkan benar adanya. Dan Jinny sudah menjadi korban dari kebutaan sebelumnya. Seokjin merasa bersalah dan berharap perbaikan untuk hidup Jinny kedepannya setelah Changbin bersama dengan dirinya.

Seokjin menyeret koper Jinny. Wajah sembab yang kuyu membuat orang merasa iba saat melihatnya. Tidak lama saat mereka menginjakkan kakinya ketanah. Wajah Seokjin semakin terperangah, mansion dimana mereka berdiri jauh dari sekedar kata mewah. Mansion tersebut cukup luas, bahkan  mansion pribadi keluarga Park tidak ada setengah dari pemandangan dihadapan Seokjin.

Begitu rumit, dia terus menatap punggung lebar adik termuda dan mempertanyakan banyak hal didalam pikirannya. Cukup banyak yang terlewat. Bertahun-tahun Seokjin kehilangan detail Changbin dan sekarang dia begitu luar biasa yang sangat mengejutkan.

Seperti negri dongeng, besar yang megah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seperti negri dongeng, besar yang megah. Apa yang sudah dijalani oleh anggota termuda? Bagaimana dia bisa maju jauh di depannya. Setelah sekian tahun dan menjadi berbeda.

Changbin berlari mengitari mobil, membuka sisi lain dan memberikan bantuan untuk Jinny. Melihat tidak adanya penolakan, wajah Changbin semakin melembut. Tidak ada permusuhan, hanya senyum tulus dan kebahagiaan dari perkumpulan dengan orang yang dikasihinya. Dengan telaten Changbin mendampingi Jinny. Berjalan perlahan, menuntunnya agar tidak terjatuh.

Mata Changbin lebih berbinar saat tiga sosok yang dikenalnya muncul dari balik pintu kayu yang besar. Senyum ramah dengan lesung pipi diwajahnya. Sesaat Changbin beralih menatap Jinny dan berkata. "Noona! Tunggu! Aku akan mengenalkan seseorang padamu." Ujar Changbin bersemangat.

Setelah mendapatkan anggukan dari Jinny, Changbin bergegas pergi menyambut pihak lain dengan senyum yang cerah.

Changbin menghambur ke dalam pelukan gadis yang telah berdiri menanti kedatangannya. Meraih tubuh kecil yang sintal dan menyambar bibir tipis yang penuh. Satu detik, dua detik, tiga detik hingga beberapa saat berlalu. Didepan banyak orang, dengan berani Changbin melumat mesra bibir dari wanitanya. Tanpa perduli kerumitan macam apa yang muncul dipikiran sekitar.

"Stop menunjukan tampilan cabul kalian. Lihatlah sekitarmu. Apa kalian tidak memiliki rasa malu." Protes seorang wanita lain yang tengah berdiri dibalik punggung mereka sembari menggendong seorang anak.

Changbin memerah, dia tertunduk beberapa saat setelah mendengar suara dari wanita lain yang dihormatinya.

Tidak ada kelanjutan, dia hanya mengingat kembali keberadaan kakaknya dan bergegas menyeret wanita yang masih bergelayut pada tubuhnya.

Changbin tersenyum malu, dia begitu gugup untuk memulai berbicara.

"Noona, perkenalkan. (Changbin meraih tangan Jinny dan menautkannya pada tangan wanita disampingnya.) Dia adalah Denise Kim. Dan Denise. . . . Dia adalah. ."

True Colour🔞🔞🔞🔞🔞🔞Where stories live. Discover now