Sugar Daddy Bab 20

249 7 0
                                    


Pagi ini rere sudah siap dengan gaya casualnya, menggunakan kaos berwarnah putih dan juga celana berwarna blue white kesukannya dan dengan dipadukan tas kecil berwarna hitam, setelah dirasa cukup rere ahirnya keluar dari kamar. Ia melihat reza sudah berada didepan tv sedang berbincang dengan bundanya.

"Pagi semua." Ujar rere sambil tersenyum kearah kedua orang yang ada didepan tv.

"Pagi nak." Jawab bundanya.

"Pagi juga re." Jawab reza sambil tersenyum.

"Kamu sudah siap?." Tanya bundanya kembali.

"Sudah bunda." Jawab rere sambil duduk didekat bunda.

"Ya sudah sana berangkat kasian nak reza sudah nunggu kamu lama." Ujar bundanya kembali.

"Iya bunda. Ya sudah rere berangkat dulu ya." Ucap rere sambil menyalami tangan bundanya.

"Iya. Hati-hati ya." Jawab bundanya sambil mencium puncak kepala rere.

"Bunda reza pamit dulu ya." Pamit reza sambil menyalami tangan bunda rere.

"Iya nak reza, hati-hati ya." Jawab bundanya sambil tersenyum kearah reza.

Setelah berpamitan kepada bundanya rere dan reza pun ahirnya berangkat. Reza mengemudikan mobilnya dengan satu tangannya mengenggam tangan rere.

"Kita mau kemana mas?." Tanya rere kepada reza.

"Ada deh, nanti kamu juga tau." Jawab reza sambil mengedipkan sebelah matanya kearah rere.

"Idih sok sokan pakek acara rahasia-rahasiaan." Jawab rere.

"Surprize sayang." Ucap reza kembali sambil mengacak rambut rere pelan.

Tiba-tiba ponsel reza berdering, ia pun segera mengambilnya disaku celananya. Ia menggeser layarnya yang berwarna hijau lalu menempelkan pada telinganya.

"Halo ren." Sapa reza sambil mengemudikan mobilnya.

"....."

"Iya saya sudah dekat, tunggu sebentar lagi." Ujar reza kembali.

"....."

"Oke, thanks rend." Ujar reza kemudian mematikan sambungan telefonnya.

Setelah itu ia memberikan ponselnya kepada rere untuk disimpannya.

"Kenapa langsung disimpan?." Ucap reza yang membuat rere menatapnya bertanya.

"kenapa kok lihatnya gitu?." Ujar reza kembali.

"Lha emang kenapa kalau langsung disimpan?." Tanya rere.

"Gak dibuka-buka dulu gitu." Tanya reza lagi.

"Buat apa juga dibuka-buka." Ucar rere lagi.

"Ya barang kali aku aneh-aneh dibelakang kamu gitu, kamu buka-buka ponsel aku." Ujar reza lagi.

"Alaaa basi tau mas. Aku tuh gak pernah berfikir buruk gitu. Kalau memang mas ada apa-apa dibelakang aku itu urusan mas sama tuhan. Yang penting aku disini dan saat ini sayang sama mas." Ujar rere kembali.

Mendengar ucapan rere ahirnya reza tersenyum sambil mencium punggung tanggan rere, ia tidak salah memilih rere menjadi istrinya, selain good ahlaknya ia juga memiliki hati yang baik.

Tak berapa lama ahirnya mereka berdua sampai disebuah hotel bintang lima, reza keluar dari mobilnya dahulu lalu memutari mobil ya untuk membukakan pintu untuk rere. Setelah rere keluar dari dalam mobil mereka berdua berjalan kedalam hotel tersebut sambil berpegangan tangan.

SUGAR DADDYDonde viven las historias. Descúbrelo ahora