Chapter 06: One Less Lonely Girl

274 55 25
                                    

Happy reading

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

.
Happy reading.  

       Tatapan dingin itu begitu menusuk tajam pada setiap orang yang melihatnya. Aura dingin dan tak tersentuhnya menyeruak keluar. Cara duduk serta dagu yang terangkat menunjukkan bahwa orang tersebut benar-benar arogan.

Auranya benar-benar mendominasi seluruh sudut ruangan klien VIP yang disediakan oleh Madam Shin. Jungkook, sang tangan kanan meletakkan sebuah koper hitam di atas meja setelah perbincangan yang tidak sebentar.

"Ini uang tunai yang kami siapkan. Jika Anda masih merasa kurang yakin dengan jumlahnya, Anda boleh membuka dan menghitungnya sekarang."

Madam Shin mengangguk dan menatap seorang pria yang mungkin saja adalah sekretarisnya. Memberi kode agar pria itu segera menghitung semua jumlah lembaran uang didalam koper tersebut.

Segera mengerti, sang sekretaris melakukan pekerjaan yang diperintahkan Nyonya-nya.

Bibir Madam Shin terangkat sebelah sambil melirik gadis kecil diantara mereka, yang duduk tepat di samping sang klien VIP.

"Oh, Tzuyu-ah. Aku tahu gadis kecil seperti mu akan membawa keberuntungan, tapi tidak menyangka saja akan sebanyak dan secepat ini." Setelah mengatakan itu, Madam Shin tertawa keras, sendirian di ruangan sunyi ini.

Tzuyu masih menunduk, tak ingin menatap tante-tante jahat tersebut.

"Ah, omong-omong tentang keberuntungan. Aku hanya ingin memberitahu sesuatu. Bahwa Eomma mu masih datang kemari, dan mencari keberuntungan di kartunya."

Baiklah, Madam Shin berhasil menarik perhatian gadis polos itu. Kepala yang sebelumnya menunduk kini terangkat sepenuhnya, menatap sang Manager klub dengan kerutan dahi.

"Bukankah Eomma berjanji tidak akan kesini kembali?" Tanya Tzuyu.

Madam Shin mengangkat bahu. "Aku tak tahu tentang perjanjian antara anak dan ibu milik kalian. Yang pasti, aku akan semakin kaya, dan Eomma-mu akan semakin melarat karena terjerumus pada perjudiannya sediri."

Wajah Tzuyu memerah, entah karena menahan tangis atau menahan rasa marahnya.

"Tidak bisakah Madam memasukkan Eomma ku ke dalam daftar hitam klub kalian? Ketimbang terlilit ratusan juta utang, lebih baik dia kelaparan di jalanan. Setidaknya ada seseorang yang sedikit berbelas kasih dan memberinya makan."

Madam Shin mengangkat alis. "Bukankah sebelumnya kau sudah tak ingin peduli pada ibumu? Kau bahkan berkata jika kau mendengar pemakamannya, kau takkan datang?"

Tzuyu mengerutkan dahi. "Aku? Aku yang berkata seperti itu?"

Madam Shin mengedikkan bahu. "Kurasa kau pura-pura tak ingat," jawabnya lalu kembali berkata, "tetapi sayang, bisnis tetaplah bisnis."

"Madam Shin, kau tidak boleh seperti itu. Kau membuat kehidupan Eomma-ku sangat menyedihkan..." Tzuyu memohon dengan tatapan sedihnya. Ibunya pasti akan benar-benar hancur bila ia dibiarkan terus datang kemari.

Love NwantitiOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz