Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku tak tau, jika ada gadis secantik itu." – ucap Cecil dengan kagum setelah ia melihat Wina─calon tunangan Javiar yang baru saja keluar dari mobil bersama Javiar di belakangnya
Saat ini Cetta dan Cecil sedang berdiri di pintu rumah utama lelaki itu, mereka semua berencana akan menghabiskan waktu bersama di rumah besar ini. Sekalian Cetta akan mengenalkan Cecil pada mereka semua, lebih tepatnya dengan para kekasih kakak-kakaknya itu.
Cetta yang berdiri disamping gadis itu terkekeh pelan melihat wajah kagum Cecil yang melihat betapa cantiknya gadis milik Javiar. Memang Cetta akui, Wina memang sangat cantik. Tapi, Cecil masih belum bertemu dengan Somi─pacar Edgar, Sea─pacar Jeno dan juga Lia─tunangan Rezvan, jika Cecil melihat ketiga gadis itu Cetta yakin, ia akan kembali berdecak kagum.
Karena memang Cetta akui, pacar para kakaknya itu semuanya sangat cantik.
"Cetta! Astaga! Lama sekali kita tak bertemu!" – Wina langsung berteriak saat ia melihat Cetta berdiri menyambutnya. Gadis itu langsung memeluk Cetta, membuat Cecil tersadar dari lamunannya.
"Oh? Kau pasti Cecil ya?" – ucap gadis itu dengan riang memeluk Cecil yang masih bingung sedang berada di situasi apa ia saat ini. Gadis itu tersenyum hingga matanya menyerupai bulan sabit. "Aku Wina, kekasih Javiar. Akhirnya kita bertemu, aku sudah lama sekali ingin bertamu dengan mu, tapi selalu tak sempat karena jadwal kuliah ku yang menumpuk." – Javiar terkekeh yang berdiri di belakang gadis itu
Cecil merasa canggung dengan sikap Wina yang terbilang sangat ramah. Gadis itu tersenyum kaku lalu mengangguk. "Iya, aku Cecil, eum aku harus memanggil mu siapa?" – tanya Cecil dengan wajah bingung.
Wina terkekeh mendengar itu. "Wina, panggil aku Wina saja. Kita seumuran."
"Oh baiklah, Wina. Senang bertemu dengan mu, kau sangat cantik! – ucap Cecil berusaha untuk tidak canggung, Wina yang di katai cantik hanya tersipu malu membuat Javiar lagi-lagi terkekeh.
"Kenapa kau senyum-senyum begitu? Biasa juga kau memalukan" – ucap Javiar menepuk-nepuk pelan puncak kepala Wina, membuat gadis itu mendelik
Cecil dan Cetta terkekeh. "Yasudah ayo kita masuk." – ajak Cetta pada kedua orang itu
Wina mengangguk semangat, ia langsung mengamit lengan Cecil dan berjalan memasuki rumah besar itu. Cetta dan Javiar yang melihat itu tersenyum lebar, merasa bersyukur karena Wina tampak nyaman dengan Cecil.
"Kemana Kak Kun?" – tanya Wina saat mereka sudah berada di ruang tengah
"Keluar kota beberapa hari, mengurus cabang. Lusa akan pulang." – ucap Cetta membuat Wina mengangguk
"Cetta!!! Dimana kau? Aku sudah tak sabar ingin bertemu dengan kekasih mu!"
Suara seorang gadis terdengar lantang dari arah pintu rumah membuat mereka semua terlonjak kaget.
