Chapter 4

271 42 4
                                    

"Iya tapi hanya permintaan sederhana kok'mungki-(terdiam)....One-san?"

"Ah apa aku salah menyebutnya? penyebutan kakak perempuan dalam bahasa Jepang paling sopan One-san?One-sama ?"

"Sudah kuduga ...kau adiknya (y/n)-kan? habisnya nama belakang kau sama dengan adiknya itu"ucap Hanako dengan sok akrabnya seakan akan sudah tau semua,Yamada hanya tersenyum kecil.

"Sepertinya kakak sudah menceritakan padamu ya? Cukup mengejutkan....dia percaya pada mahkluk supranatural seperti mu!dan pertanyaan ku sebelumnya belum kau jawab"dengan nada mengancam.

"Apa yang kakakmu minta padaku?oh..... (Mengeluarkan buku yang dipenuhi oleh segel)lebih tepatnya dia memintaku untuk menjaga ini! namun percuma saja bila ku menambahkan segelnya untuk menahannya'sudah tidak mempan"ucap Hanako mengetuk buku itu dengan jari tangannya.

"Buku obice ostium ,begitu ya....jadi dia sudah berusaha dengan keras selama ini (tersenyum dengan menatap mu tatapannya menunjukkan rasa rindu besar yang sudah lama terpendam)Tuan no 7!"

"Panggil Hanako-kun saja!"

"Hanako-san,dan bayarannya?APA YANG HARUS KAKAKKU BAYAR UNTUK HAL ITU?"dengan menunjukkan tatapan tajam dan senyuman lebar, waspada akan bayaran atas apa yang kau minta padanya.

"Uhk....bukan sesuatu yang berat kok,aku hanya memintanya untuk menjadi asistenku sampai dia lulus sekolah!cuma itu aku tidak akan meminta hal yang lebih"ucap Hanako mundur beberapa langkah mengingat perawakan tubuh yang lebih besar darinya,cukup mengerikan menyadari dia juga seorang pembasmi.

"Begitukah?baguslah....ukh(hampir tersungkur ketanah)"

"Hei apa kau baik-baik saja?"dengan khawatir Hanako memegang Yamada yang membawamu, Yamada tersenyum kaku pada Hanako yang sedikit takut akan ekspresi wajahnya.

"Si Keluarga Minamoto itu bukan main main ya kemampuannya,dan Wajahku terasa sangat kaku...."memegang pipi lalu mencubitnya berkali-kali

"....."(• ▽ •)

"Apa?"

"Hei' jangan jangan kau....? memaksakan diri untuk selalu tersenyum?"Mendengar pernyataan Hanako tersebut Yamada mengangguk kecil lalu mengacak poninya.

"Ya...yah bisa dibilang sebenarnya aku sedari dahulu jarang berekspresi!apa lagi tersenyum,dan ada alasanku untuk memaksakan diri"

"Wah...."(• ▽ •;)

"Jangan menatapku begitu"

"Yah....aku senang kalau kau memang benar benar adiknya,aku rasa tidak perlu mencemaskan nya lagi kalau ada padamu!(menatap (Y/n) lalu membenarkan topinya yang sebelumnya tertancap pada dinding dan memakainya)jadi apa kau benar-benar punya rencana untuk menolongnya?"

"Hm ...aku tidak yakin,dan sangat kecil kemungkinannya berhasil,baru pertama kali aku melakukannya oleh sebab itu aku punya permintaan padamu?"

"Sebagai tumbalnya kah?"ucap Hanako menjauh beberapa langkah memeluk dirinya sendiri dengan wajah berubah ekspresi takut kalau dia yang akan ditumbalkan.

"Tidak!itu adalah cara kuno dan memang terjamin keberhasilannya,tapi aku tidak suka cara itu aku akan melakukan sesuatu yang memang lebih beresiko juga berpeluang kecil keberhasilannya tapi aku yakin bisa melakukannya!dan lagian kau dah mati kenapa takut begitu"ucap Yamada dengan wajah serius.

"...."dengan menunjukkan wajah tanpa ekspresi"Yah...kau benar-benar serius ya?"ucap Hanako lalu tersenyum lebar.
.
.
{Pagi-Keesokannya}
.
.
Berada didepan sebuah toko barang Antik yang Tertulis Dalam Bahasa Inggris latin berbeda dengan toko lain disekitarnya yang menggunakan spanduk Kanji ataupun Hiragana dan Katakana, Minamoto benar benar menuruti apa yang Yamada Katakan sebelumnya untuk mendatangi Alamat yang ada pada kartu yang diberikannya.

Jibaku Shounen Hanako-kun x reader 2 (By kirara)Where stories live. Discover now