12. Rencana

4.6K 439 36
                                    

jaehyun menyibakkan selimut tebal yang membungkus dirinya semalaman, setelah ia mencuci muka, ia lekas pergi untuk sarapan paginya. hari ini tidak ada jadwal bertemu klien di pagi hari, jadi ia memutuskan untuk mengantar sang anak pergi ke sekolah. ia benar-benar serius dengan ucapannya semalam.

“selamat pagi jeno…” jaehyun menarik kursi di sebelah jeno agar leluasa melancarkan niatnya pagi ini.

“pagi juga ayah” jeno menjawab tanpa melihat wajah sang lawan bicara, jujur saja ia sedikit canggung dengan ayahnya sekarang. biasanya ayahnya duduk dengan angkuh di kursi ujung untuk kepala keluarga dan tidak pernah menyapa sedikit pun kecuali dirinya yang memulai percakapan.

jaehyun baralih melirik doyoung yang sedang menata hidangan di atas meja,

“selamat pagi istriku…”

pipi doyoung memerah, ada apa dengan jaehyun pagi ini? apa dia sakit?
lain hal nya dengan telinga jaehyun yang sudah mmirip dengan kepiting rebus, ia merasa canggung dan sekaligus malu. bayangkan ini adalah kali pertama jaehyun berbicara se absurd ini selama hidupnya.

“selamat pagi”ucap doyoung dengan datar, ia harus menutupi rasa gugupnya sekarang.

bagaimana jika sebenarnya jaehyun hanya besandiwara? ia tak mau terlalu percaya dan menggambil hati atas perlakuan jaehyun mulai sekarang.

“nanti jeno ayah yang antar ke sekolah” jeno menatap sang ayah lalu sang bunda untuk memberi penjelasan.

“tidak perlu repot-repot jae, biar aku yang mengantarnya”doyoung agak waspada, apa sebenarnya ini taktik jaehyun untuk merebut hak asuh jeno, saat mereka sudah bercerai.

“dia anakku doy, mulai sekarang aku yang akan mengantarnya”

diam-diam jeno merasa sangat senang, penantian yang di tunggu-tunggu. semoga saja kejadian yang sebelumnya tidak terjadi lagi saat sang ayah mengantarnya ke sekolah. (Chapter 2)

“emm kalo gitu… jeno di antar ayah sama bunda saja”

gotcha! doyoung membulatkan matanya, sungguh ia tidak menginginkan jawaban seperti itu keluar dari mulut kecil anaknya.

“itu bukan ide buruk” jaehun tersenyum pada jeno, lalu melirik sang istri yang melemparkan tatapan sengitnya.

(*≧∀≦*)


setelah sampai di sekolah, jaehyun melihat seorang ayah tengah membukakan pintu mobil untuk anak-anaknya. tak mau kalah, jaehyun segera melakukan hal yang sama pada jeno. doyoung hanya menggeleng-gelengkan kepalanya menatap suami dan anaknya dari dalam mobil.

setelah membantu jeno keluar dari mobil, jaehyun melihat ayah tadi berkata-kata pada anak-anaknya. lalu jaehyun menatap wajah polos jeno

“jeno sekolah yang benar ya… jangan nakal, dengarkan ucapan gurumu dan bertemanlah dengan baik” setelah itu jaehyun mengusak surai sang anak sembari melemparkan senyumannya.

jeno mengangguk lalu membalas senyuman ayahnya, dia sangat bahagia sekali pagi ini. lalu dilihatnya sang bunda menyusul keluar dari dalam mobil “belajar yang pintar sayang, bunda akan menjemput mu tepat waktu” jeno sekali lagi menganggukkan kepalanya.

“dadah ayah… bunda…” ucap jeno lalu berbalik untuk menyusul teman-temannya yan sudah menunggu dirinya di ujung koridor.

interaksi keluarga jung tak luput dari penglihatan sosok ayah yang sedari tadi menjadi contoh panutan jaehyun. lalu mereka pulang kerumah masing-masing, di dalam perjalanan pulang doyoung mendapatkan pesan dari seseorang

yuta hyung

Ada apa dengan si jaehyun pagi ini?

𝐚𝐩𝐨𝐜𝐚𝐥𝐲𝐩𝐬𝐞✔✔ || JaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang