Backstreet??

258 50 11
                                    

"Bun, Kala pulang...... ".

Suara Kala petang ini tentu menarik atensi nyonya Aynaka yang sejak tadi berada di ruang keluarga bersama si sulung.

Pasalnya, putra satu-satunya keluarga Aynaka tersebut sudah tidak pulang kerumah 2 minggu lamanya. Ditambah si bungsu yang juga melarikan diri beberapa hari yang lalu.

Kala masuk sambil menggandeng erat tangan adik kesayangan nya yang sebenarnya masih enggan untuk kembali kerumah.

"Astaga Kala dari mana aja kamu!!!! ".

Itu respon pertama yang Kala dapatkan dari sang ibunda.

" Bun, ngomelnya bisa ditunda besok?? Kala capek, besok Kala janji bakal ceritain semuanya sama bunda. Ah iya dan tolong jangan marahin Hepta lagi. Dia gak ada sangkut pautnya sama masalah Kala. Tolong kasih ketenangan sedikit buat Hepta, jangan terlalu menuntut dia ".

Bak seorang yang mengalami salah makan, Kala hari ini bersikap gentle dan membela adiknya mati-matian. Biasanya dia adalah orang yang paling bahagia jika Hepta mendapatkan omelan dari bunda mereka.

Hepta pun menatap aneh pada pria yang lebih tinggi 16 cm darinya tersebut. Apa benar ini kakak laki-laki nya???

"Hepta, ayo naik".

Kala menarik paksa tangan Hepta untuk ikut dengannya naik ke lantai dua. Menuju kamar mereka masing-masing.

Sementara itu bunda mereka tidak bereaksi apapun.

" Lu kemakan apa di kos nya kak Tetra bang??? ". Bisik Hepta ketika mereka berdua menaiki anak tangga.

" Kemakan cinta Tetra buat lu! Dah gosah berterima kasih sama gue, gue emang ikhlas buat ngelindungin adek gue sendiri dari amukan singa betina".

"Dih, siapa juga yang mau say thank you ke elu , geer amat 😋 ".

Kala hanya menatap tajam ke arah Hepta tanpa menanggapi ejekan dari si bungsu.

" Abis mandi jangan lupa belajar! ". Pesan Kala sebelum ia memasuki kamarnya.

" Bawel lu! ". Sahut Hepta lalu masuk ke kamarnya.

***

Kala menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang dan menatap langit-langit kamarnya sendiri.

Sesekali ia menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya perlahan.

Tiba-tiba ia merogoh saku celananya yang menyimpan sebuah benda.

Kala baru ingat jika ia menyimpan surat terakhir dari mendiang Lola yang ia temukan di laci penginapan setelah proses olah TKP selesai dilakukan.

Kala tidak sempat menemui jasad Lola untuk yang terakhir karena ada Juna disana, baru setelah evakuasi dan olah TKP selesai dilakukan Kala bisa masuk dengan mengendap-endap karena penginapan tersebut dipasangi garis polisi.

Kala membuka kembali kertas putih tersebut dan membacanya dengan hati-hati.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tetra, Hepta dan FISIKA ✔Where stories live. Discover now