- Satu -

179 16 2
                                    

Angel...
i love you...
*cup

Seorang wanita cantik berkulit putih itu tersenyum dalam tidurnya. Dan pada saat hendak berbalik dirinya terjatuh, *gubraakkk..

"Aduh.." ringisnya,

Wanita itu pun bangkit perlahan dan duduk di sisi kasurnya. Tangannya mengambil ponselnya, betapa terkejutnya saat dirinya melihat jam yang tertera disana menunjukkan pukul 7.40 a.m.

Ia pun bergegas ke kamar mandi, dirinya akan terlambat, dan sialnya ini hari pertama dirinya magang.

"Ah sialan! Jika saja semalam dia tidak datang mungkin aku tidak akan kesiangan!" Umpat wanita berkulit putih itu.

Setelah selesai berpakaian, dirinya bergegas pergi, untung saja apartementnya tidak jauh dari rumah sakit, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.

Dengan kecepatan yang ia miliki, ia pun berlari secepatnya. Ia tidak peduli dengan tatapan orang-orang yang melihatnya.

Jam menunjukkan pukul 8.09 a.m. dirinya telat 9 menit. Ia pun merutuk dalam hati.

"Maaf Pak saya terlambat" ucap seorang wanita.

*bruggghh..*

Dengan nafas yang terengah-engah ia pun masuk kesebuah ruangan, semua mata tertuju padanya.

Ada seorang yang tersenyum tipis, bahkan sangat tipis melihat wanita itu terengah-engah.

"Ah, selamat pagi Pak, maaf saya terlambat" ucap wanita itu.

"Masuklah, dan perkenalkan diri kalian" ucap seorang dokter paruh baya.

"Hallo, saya Kristiwana Prawati, saya disini akan magang di bagian dokter anak"

"Ah, oh saya Nyuwinindia Tiffana, saya suster, eh maksudnya saya"

"Iya iya, saya tahu kamu, karna kalian berdua terlambat, kalian tanyakan pada teman kalian apa tugas kalian dan dengan dokter siapa kalian magang, oh ya saya Dokter Tesya, direktur rumah sakit ini"

"Oke, cukup sekian, terimakasih, saya pamit"

"Terimakasih Pak"

Setelah kepergian Dokter Tesya, beberapa dokter dan anak magang langsung pergi termasuk Ganesya.

"Bye..bye.." isyarat Ganisya pada Nyuwinindia dan Kristiwana.

Keduanya hanya mengangguk,

"Kamu Kristiwana, ikut saya" ucap seorang dokter cantik bernama Elisaky.

"Oh iya Dok" ucap Kristiwana, dan ia pun memberikan isyarat selamat tinggal pada Nyuwinindia.

Kini tersisa Nyuwinindia, Dokter Tarawan dan Ofxhiao.

"Kamu ikut saya" ucap Dokter Tarawan pada Nyuwinindia.

"Ah, oh iya baik Dok"

Nyuwinindia pun bergegas mengikuti Domter yang akan mementorinya selama magang berlangsung.

"Wan, inget lo udah punya Angel, jangan diembat" ucap Ofxhiao diakhiri kekehan.

Tarawan cuma menoleh pada Ofxhiao lalu berbalik kembali, lagi-lagi dengan senyum tipis yang orang-orang tak akan mengira itu sebuah senyuman.

*buughh*
Nyuwinindia menabrak sesuatu yang keras namun tidak begitu sakit.

"Ooppss, sorry" ucap Nyuwinindia mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk.

Dokter Tarawan itu hanya menghela nafas.

"Ini ruangan saya silahkan masuk, saya akab menjelaskan beberapa yang harus kamu kerjakan dan beberapa peraturan"

"Ah, iya baik dok"

Nyuwinindia masuk lebih dulu, setelah itu disusul Tarawan lalu menutup pintu.

Keduanya kini tengah berhadapan.
Tarawan berjalan ke arah Nyuwinindia, yang mana ia reflek mundur.

Langkah Tarawan terus maju hingga Nyuwinindia terpentok di meja mesin percetakan.

Tarawan membungkukkan badannya ke arah Nyuwinindia.

"Astaga, ini dokter mau ngapain? Gak lucu kan kalau dia mau cium gue? Eh tapi gak apa-apa juga sih, kan ganteng juga" ucap Nyuwinindia dalam hati sambil memejamkan matanya.

"Kamu ngapain merem?" Ucap Tarawan setelah mengambil kertas yang ada di meja mesin percetakan.

"Ah, oh gak Dok, gak apa-apa kok hehe" ucap Nyuwinindia sedikit canggung.

"Bego banget, astaga Nyu apa yang lo pikirin anjir, malu kan lo" Rutuk dirinya dalam hati.

"Nah ini, disitu tertera jobdesc dan peraturannya"

Nyuwinindia menerimanya dan melihat isi dari kertas tersebut.

Betapa terkejutnya, ketika melihat isi jobdescnya yang hanya 3 point saja, namun isi peraturannya lebih banyak.

"Kenapa? Ada yang mau kamu tanyakan?"

"Dok, ini gak salah peraturannya?"

"Peraturan yang saya buat gak pernah salah" ucap Tarawan mengambil kertas yang ada di tangan Nyuwinindia.

Tarawan melihatnya dengan seksama, lalu memberikannya kembali pada Nyuwinindia.

"Sudah saya cek, gak ada yang salah"

"Eum, oke dok emang gak ada yang salah, tapi ini loh dok apa maksudnya ya?"

"Apa ? Yang mana?"

"Disini tertera peraturan pertama dilarang menyentuh satu sama lain dan harus menjaga jarak, jika melanggar harus bayar denda"

"Iya betul, karna saya sudah punya seorang istri jadi saya takut ketika istri saya melihat dia akan cemburu"

"What the fvck! Dikira gue pelakor apa?" umpat Nyuwinindia dalah hati.

"Ah oke Dok, lalu kalau dokter yang melanggar bagaimana?"

"Saya yang akan bayar denda, dan jika itu tidak sengaja, itu tidak masuk hitungan"

"Oke deal Dok"

"Sudah ? Jika sudah silahkan kamu boleh keluar dan kamu pelajari ini" ucap Tarawan memberikan beberapa buku catatan yang sudah dibuatnya.

"Tapi Dok, ini peraturan yang lain"

"Bisa ditanyakan lain kali oke? Silahkan pintunya sebelah sana"

*brugh*
Suara pintu tertutup.

"Astaga! Gila tuh orang gak kira-kira kasih peraturan, mana absrud banget lagi peraturannya, sinting kali ya" gerutu Nyuwinindia di depan ruangan dokter Tarawan.

Sebelum pergi, Nyuwinindia menghentakkan kakinya karena kesal.

.
.
.
.
.
.
.

Thankyou yang sudah baca...
Sorry for typo ya,
And please correct me if i wrong yea..
See you on the next chapter..

AngelWhere stories live. Discover now