JANGAN PLAGIAT PLEASE
#1Cafilient Story
Lay Cafilient dipertemukan kembali dengan mantan kekasihnya, Anna Gomez. Namun mereka dipertemukan dalam situasi yang menyakitkan.
Anna yang dasarnya hanya orang kurang mampu hanya bisa pasrah dan menerima ke...
Lay melempar map dengan keras, sampai mengenai kepala sekretaris itu dan menimbulkan sedikit luka.
"Itu saja kau tidak becus. Selama ini kau mengerjakan tugasmu, tidak ada hasil sama sekali"
"Maaf, bos. Saya sudah berusaha, tapi sangat sulit menemukan keberadaan Nona Anna"
"Sudah kubilang, aku tidak menerima alasan seperti itu lagi. Jangan muncul di depanku, jika kau tidak menemukan hasilnya"
Sang sekretaris menunduk. Ia menahan luka di keningnya sambil menahan sesak di dadanya. Luka ini tidak seberapa, tapi pekerjanya, sangat penting untuknya.
Mana berani ia melawan pria didepannya ini. Ia sudah bekerja dengan keluarga Cafilient selama 8 tahun, begitu juga dengan keluarganya.
"Saya akan menemukan nya bos. Saya berjanji, akan saya usahakan"
"Bagus. Jangan biarkan aku, membuang semua uangku, untuk perkejaan tidak becusmu"
"Baiklah, bos" ucapnya lalu pergi dari ruangan itu.
Pintu tertutup kemudian.
Lay langsung membanting semua barang-barang nya, meja nya, semua yang ada di ruangan itu, habis dihancurkan nya.
"Arghhh, sial" umpatnya.
"Jika aku menemukan mu, Anna. Aku tidak akan melepaskan mu, kau milikku"
Lay berdiri didepan jendelanya yang tembus pandang, menampilkan penampakan kota.
Ia meletakkan tangannya disitu, tangan yang sudah berdarah, akibat tergores kaca.
Luka itu tidak sakit, namun hatinya terasa sangat sakit sekali.
"Jangan membuatku berubah menjadi monster, Anna. Kembalilah, jika kau tidak ingin melihat orang terdekat mu sengsara"
_____
Lay memarkirkan mobilnya di depan sebuah rumah yang sederhana. Rumah itu berwarna hijau, sangat kecil namun terlihat nyaman untuk ditempati.
"Cihh" Lay meludah sebentar lalu berjalan menuju rumah itu.
Ia mengetuk pintu lalu terbuka menampilkan wanita paruh baya.
Wanita paruh baya itu ibu Anna, Susi Gomez.
"Nak Lay, ya?"
Lay mengangguk.
"Ayo masuk, nak" Susi membuka kan pintu lebih lebar.
"Anna tidak mengabariku beberapa hari ini. Aku pikir ia berada di rumah"
Susi mengerutkan keningnya mendengar perkataan Lay.
Setaunya anaknya dan Lay sudah putus, tapi kenapa sekarang pria ini mencari anaknya.
"Kamu tidak tau, nak? Anna kan sudah ke luar negeri"
"Ke luar negeri? Dimana?"
Susi ingin berucap namun entah kenapa, tenggorokannya susah mengatakan dimana Anna berada.
Hatinya menjadi gelisah sendiri, kenapa ya.
"Anna ti-tidak mengatakan kemana ia pergi, nak. Bibi sudah bertanya kemana ia pergi, tapi ia hanya mengatakan ia pergi ke luar negeri"
Lay menatap datar wanita itu. Kenapa wanita ini tiba-tiba menjadi gugup?
Apa wanita ini menyembunyikan sesuatu? Jangan-jangan ia tau dimana Anna berada, namun tidak mengatakannya.
Baiklah. Rupanya Anna ingin bermain-main dengannya.
"Bibi yakin? Tidak tau dimana Anna berada?"
Susi mengangguk cepat.
"Dengan siapa Anna pergi, bibi?" Lay menatap datar wanita itu.
"De-dengan temannya"
"Teman? Aldo, bukan?"
"Tidak, nak. Anna pergi dengan temannya yang lain. Aldo sering kesini, jadi tidak mungkin Aldo pergi bersama Anna"
Cukup, Lay sudah muak mendengar perkataan wanita paruh baya ini.
"Baiklah. Terima kasih atas informasinya. Sampaikan salamku untuk paman ya, bibi"
"Iya nak. Akan bibi sampaikan. Hati-hati dijalan"
Lay membanting setir mobilnya sambil mengumpat.
"Brengsek. Dimana kau berada, Anna. Awas saja jika aku menemukan mu, aku menghukummu"
Jika dengan cara seperti ini tidak berguna, ia akan menggunakan cara ini.
Bersambung.
_____
Ada yang nonton Little Mom tapi yang versi Thailand nya. Disitu ada Anna lho, tapi dia jadi peran pelakor. Tidak cocok dengan wajahnya yang imud banget menurut saya.
Anna.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lay.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
