chapter 1 = sandal minion

7.6K 899 403
                                    

- Happy reading -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Happy reading -

Seorang bocah laki laki saat ini tengah memandangi diri nya dari cermin besar yang terletak di dalam kamarnya.

Senyum manis terlihat dari wajah tampan bocah itu, tangan mungil itu bergerak merapikan rambut nya yang sedikit berantakan. Setelah itu dia beranjak mengambil tas milik nya yang terletak di atas ranjang.

Kaki kecil berbalut kaus kaki itu turun dari tangga sambil menenteng tas. Ia menuruni tangga sambil tersenyum lebar.

"Papaaa." panggil nya.

Setelah menuruni tangga dia tidak menemukan ayah nya dimana pun.

"Sudah siap?" suara itu berasal dari arah dapur.

Tak lama figur ayah nya terlihat saat keluar dari dapur membawa kotak bekal berwarna kuning. Senyum tipis terlihat di wajah rupawan duda itu.

"Sudah!! "

Rendra tersenyum lebar kepada sang ayah.

Lelaki yang biasa di panggil 'Papa' oleh Rendra itu mengambil selembar tisu dan menghampiri Rendra yang sedang berdiri di dekat tangga.

Rendra sibuk menatap sepatu berwarna kuning milik nya dan tidak menyadari jika ayah nya sudah berada didepan nya.

Tian, bapak dari Rendra itu mulai membersihkan ingus yang sejak tadi keluar dari hidung anak nya.

Setelah membersihkan lendir berwarna kuning dari hidung anak nya, ia merapikan rambut Rendra lalu tersenyum menatap Rendra.

"Ayo Haikal, Jevan, sama Naren udah berangkat tuh." Ujar Tian, ia menggenggam tangan putra nya untuk berjalan keluar.

"Lenda kan masi musuhan sama Haikal." Jawab Rendra.

Ia masi ingat kejadian kemarin sore ketika Haikal merusak sandal kuning milik nya yang baru saja ia beli.

"Ngga boleh musuhan gitu harus maafan, nanti dosa loh."

Tian membantu Rendra untuk duduk di kursi belakang  dan memakaikan sabuk pengaman pada anak nya, keselamatan putra nya nomor satu.

"Ya sudah nanti Haikal aku suluh minta maaf." Wajah Rendra yang tadi nya ceria sekarang berubah kusut.

Dia tidak rela sandal baru milik nya rusak begitu saja hanya karena bocah gendut itu. 

Tian menggelengkan kepala nya pelan setelah mendengar perkataan anak nya.

• • •

ENDAL ENDUL Where stories live. Discover now