BAB. 46

576 98 3
                                    

Suasana di kediaman Mingi terlihat sepi dan seakan tidak berpenghuni sama sekali, pria itu sedang bekerja di bar miliknya karena beberapa hari ini, sahabatnya-Hyunjin terus sama menanyakan keberadaannya.

Dia tidak ingin menarik banyak perhatian dengan tingkahnya yang berubah, jadi dia memutuskan untuk kembali ke kehidupannya yang normal sebagai manusia.

Di dalam sebuah kamar yang minimalis, hanya ada sebuah single bed besar didalam sana dan sebuah nampang yang berisikan dengan beberapa potong roti dan segelas susu.

Sepasang mata dengan retina berwarna merah pekat menatap sosok Seonghwa yang masih tertidur pulas diatas ranjang tersebut, efek dari obat bius itu benar-benar kuat, sosok lain dalam ruangan itu pun sebenarnya tidak menyangka, padahal dosis yang dia pakai hanya sedikit.

Apa tubuh manusia itu selemah ini atau karena dia sering di 'pakai' oleh Hongjoong sehingga energinya mulai melemah?

"Ugh..."

"Oh dia sudah bangun.." Batin sosok itu dan langsung beranjak dari tempat duduknya, ia pun langsung duduk di pinggir ranjang dan melihat wajah manusia yang menjadi tawanan mereka.

Kening Seonghwa mengerut, kelopak matanya perlahan terbuka dan menatap lurus ke atas. Raut wajahnya terlihat kebingungan dan matanya langsung terkunci ketika ia menoleh ke kanan, sepasang iris merah menatapnya tanpa emosi sama sekali.

"Siap-"

"Kau tidak perlu tahu aku siapa, lebih baik kau tidak terlalu banyak tahu mengenai banyak hal karena bisa saja apa yang kau ketahui bisa menyebabkan nyawamu melayang.." Sela sosok itu dengan seringai tajam di wajahnya.

Seonghwa terdiam, selain rasa sakit dikepalanya masih terasa, firasatnya mengatakan bahwa dia sedang tidak baik-baik saja. Orang- ah makhluk di depannya dapat dipastikan bukanlah seorang manusia.

Mana ada manusia yang memiliki aura setajam ini ditambah dengan warna matanya yang tidak biasa.

"Bagus, kupikir kau akan memberontak dan berteriak ketika siuman..."

Tanpa ragu, sosok itu membungkukkan tubuhnya, tangan kanannya menelusup di bawah tengkuk Seonghwa dan mengangkat tubuh pria itu dengan perlahan untuk bangun.

Hal itu sontak membuat mata Seonghwa membulat kaget akan perlakuannya, aroma maskulin dari tubuh sosok itu menguar dan menyapa indera penciumannya.

"Karena pangeran memerintahkan kami untuk memperlakukanmu dengan baik jadi kau bisa bernapas lega untuk itu, ah come on, yang mulia benar-benar sangat berhati lembut meski kau hanyalah seorang manusia yang lemah..." Celoteh sosok itu dengan decakan tidak suka.

"Padahal kupikir kami bisa bersenang-senang dengan..."Mata merah itu berkilat tangan, kini tidak ada senyum ramah di wajahnya dan digantikan dengan seringai lebar yang membuat Seonghwa kesulitan menelan ludahnya.

" 'makanan' pangeran Hongjoong sialan itu..." Lanjutnya mengusap rambutnya dengan jemarinya, ia mengangkat wajahnya dan menatap tajam ke arah Seonghwa yang menatapnya.

Pria itu terlihat kaget mendengar nama Hongjoong, tentu saja dia akan kaget.

"Oh maafkan ketidaksopananku..."

Dan pribadi awalnya kembali kemudian sosok itu meraih nampang di meja nakas samping ranjang dan menyodorkannya pada Seonghwa.

"Kau harus makan untuk memulihkan tubuhmu, tenang saja, kami tidak akan meracunimu jadi makanlah dengan baik.." Ujarnya dengan tenang, ia meletakkan nampang itu diatas paha Seonghwa yang langsung di sambut oleh pria itu karena jika tidak maka gelas yang berisi susu itu akan tumpah dan Seonghwa pikir sebaiknya dia menuruti pria didepannya.

𝗜𝗡𝗖𝗨𝗕𝗨𝗦⸻❰ 𝗬𝗨𝗡𝗚𝗜 ┊ 𝗠𝗜𝗡𝗬𝗨𝗡 ❱Where stories live. Discover now