Chapter 20

4.4K 388 18
                                    




"Apa yang kau lakukan di sini?" Ella bertanya pada kakaknya, yang otomatis membuat Jennie mengangkat alisnya.

"Ini rumahku, kurasa?" Jawab Jennie penuh sarkas sebelum menatap Lisa yang tersenyum paksa padanya, dia terlihat manis dengan senyum canggung itu. "Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Jennie lagi.

Bobby berjalan ke arah Lisa dan membantunya, pria itu tidak mengatakan apa-apa tetapi dia menyapa Lisa dengan gesture tubuh yang sopan. Lisa membiarkan Bobby membawa kotak-kotak itu sebab dirinya tak bisa menggerakkan kakinya karena kehadiran Jennie. Dia tidak menyangka bahwa Jennie akan mengunjungi Reign ini hari tanpa pemberitahuan.

"Mommy!" Reign melompat dan memberi Jennie banyak ciuman.

Lisa menyenggol bahu Ella, "Aku tidak tahu!" Ella mendesis dengan nada rendah. "A-Ah! Aku harus menyelesaikan ini dulu," gadi itu kemudian melarikan diri dari keheningan yang canggung.

Tuan Kim berdeham untuk menarik perhatian semua orang, "Lisa, masih banyak yang harus untuk ke dalam mobil, pergilah ke dalam dan bawa semua yang kau bisa." suruhnya dengan, kemudian menepuk bahu Bobby. "Kalian berdua bisa bermain dengan Reign dulu selagi kami sibuk."

"Baik!" Lisa merespon dan mencuri pandang pada Jennie terlebih dahulu sebelum masuk.

Jennie menggendong Reign lalu menatap Bobby sebelum mengikuti mereka. Dia masih bingung kenapa Lisa bisa ada di sini karena satu-satunya hal yang dia ingat adalah, Ayahnya sangat membencinya.

Aroma kue-kue menyambut mereka ketika Jennie dan Bobby memasuki ruangan, membuat Jennie sangat menginginkannya.

"Mommy, Dada datang pagi-pagi sekali. Dia membangunkanku dengan ciuman lalu membantu Nenek menyiapkan segalanya." kata Reign saat Jennie menurunkannya.

"Ah, benarkah?"

Bobby kemudian menggendong Reign lagi dan mencium pipinya, "Kami merindukanmu." Ucapnya, yang dibalas dengan cekikikan oleh bocah itu.

"Mau makan apa? Tunggu di sini, aku akan meminta Ibu untuk menyiapkan sesuatu yang enak." kata Jennie sebelum meletakkan tasnya di sofa, dia membiarkan Bobby dan Reign bermain terlebih dahulu.

Lisa tengah sibuk meletakkan kue di dalam kotak sambil bergumam di samping Ella yang membela diri tentang kemunculan Jennie yang tak terduga. Wanita itu kemudian melirik ke arah Jennie dan melambaikan tangannya dengan malu-malu.

"Bu, apa ada kue ekstra untuk dicoba? Bobby mau mencicipinya." tanya Jennie tanpa mengalihkan pandangannya dari Lisa, seolah sedang melemparkan belati ke arahnya.

"Ada banyak, lebih baik kau memberinya rasa blueberry karena kami yang membuatnya." Ella menanggapi dan memberikan sebuah kotak kepada saudarinya.

"Oh Jen! Kenapa kau tidak memberitahuku bahwa kau akan berkunjung agar kami bisa menyiapkan sarapan untukmu dan Bobby? Dimana dia? Boleh aku menemuinya?" Nyonya Kim berkata dengan penuh semangat.

"Dia bersama Reign."

"Baiklah, aku akan menyelesaikan ini dulu sebelum pergi ke sana," Bu Kim menoleh pada Lisa. "Lisa, lihat kue yang kita buat ini. Sepertinya enak."

Lisa segera berjalan menghampiri Nyonya Kim yang sedang meletakkan kue kemudian membantunya.

"Kau harus menjelaskan ini padaku!" gumam Jennie seraya mengambil kotak itu dari Ella.

Remaja itu menghela nafas dan mengusap wajahnya. "Aku tidak akan mengatakan apapun padamu karena aku juga tidak tahu apa yang terjadi." Bohongnya.

"Jika kau berbohong padaku, aku akan memotong uang sakumu selama seminggu!" Jennie memperingatkan, kemudian dengan agresif mengambil pisau kue dan mengarahkannya pada Ella. "Itu adalah ancaman bukan hanya peringatan." Dia lantas meninggalkan dapur untuk kembali ke ruang tamu.

Lost On Your Words (ID)Where stories live. Discover now