16. Hope

27 1 0
                                    

Sosok mu berhasil membuatku khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosok mu berhasil membuatku khawatir.
Setiap detik waktu yang berjalan, rasanya begitu sunyi dan hampa hanya keberadaan mu yang hilang di depan mataku-


Aku sekarang berada didepan gerbang sekolah. Kepalaku terus menoleh ke kanan dan kiri.

Hal ini sudah kulakukan sejak jam setengah 6. Iya, aku berangkat ke sekolah sepagi buta itu. Tidak lain alasannya adalah karena anak laki-laki bernama Bintang yang akhir-akhir ini telah membuatku jatuh cinta.

Aku mengakui itu, bahwasanya aku telah mencintai Bintang. Alasannya sederhana, aku begitu kagum pada sosok Bintang yang sulit ku lupakan bahkan sejak kali pertama bertemu. Sosok Bintang sungguh membuatku begitu penasaran diawal dan bagaimana pandangan ku yang begitu nyaman saat waktu itu Bintang tersenyum dibawah hujan yang turun. Satu lagi, aku sangat menyukai wajah Bintang yang diam tak berkutik saat mendengarkan lagu-lagu melalui MP3 player miliknya.

Sudah hampir lewat jam 7 pagi namun Bintang yang terus kutunggu tidak kunjung menampakkan batang hidungnya. Aku padahal sudah rela menunggu begitu lama, aku bahkan saat tadi malam sudah memberanikan diri untuk mengirim pesan pada Bintang agar hari ini dia berangkat ke sekolah.

Jam tangan yang berada dipergelangan tanganku terus menerus kulihat, aku jadi merasa khawatir untuk keberapa kalinya. Aku hanya ingin bertemu dengan Bintang, aku ingin melihat hari ini Bintang berangkat ke sekolah.

"Woy cepetan masuk, bentar lagi bel!" Kenzo tiba-tiba datang dan berteriak sembari berlari. Dia sibuk merapihkan dasinya yang masih menggantung berantakan. Tangannya segera meraih tangan kanan ku untuk digenggam sembari menggiringku masuk kedalam gerbang namun aku segera melepaskannya secara sepihak. Lagian aneh juga kenapa Kenzo tiba-tiba menggenggam tanganku apalagi tanpa seizin ku.

Alhasil Kenzo pun memasang wajah bingung atas perlakuanku padanya.

"Bisa-bisanya nolak gandengan cowok cool kayak gua, ayo masuk! Lo nungguin gua kan?" Canda Kenzo dan berniat kembali ingin menggenggam tanganku namun lagi-lagi aku menolaknya dan langsung memberikan tatapan tajam pada Kenzo.

"Ge'er banget Lo! Ogah gua nungguin Lo capek-capek disini. Sana masuk sendiri!" Kesal ku perihal Kenzo yang terus-terusan bercanda- ah tidak justru terdengar seperti gombalan. Aku pun mendorong punggungnya agar segera menjauh dariku.

Kalau boleh jujur, aku begitu tidak menyukai Kenzo yang selalu ikut campur urusanku atau bahkan selalu menggangguku. Bukankah Kenzo tipe laki-laki yang benar-benar menyebalkan, pastinya iya.

"Oh Lo lagi pengen dihukum ya?"

"Bacot Lo, sana masuk!" Sarkas ku. Sebenarnya bisa tidak kalau Kenzo segera pergi dari hadapanku. Aku benar-benar sedang tidak ingin berbicara dengannya.

Kamu Dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang