09

677 82 14
                                    

Seminggu setelah berdebat dengan Tom soal kematian, ia tidak lagi berbicara dengan Tom. Tom bahkan melewati Hilde begitu saja setelah pelajaran berakhir seolah tidak ingin melakukan kontak mata dengannya. Hilde sedikit menyesal sebenarnya berbicara demikian, namun apapun yang Tom katakan di menara astronomi memang tidak akan masuk akal baginya. Makanya ia berani membantah teori dia bahwa manusia sekalipun penyihir pun pasti mati. Dan tentu sangat aneh bukan, dia baru saja berkenalan dengan Tom dengan perkenalan yang terkesan canggung kemudian Tom pergi begitu saja.

"Dasar bocah random."

Lalu dengan apa penyihir memanipulasi kematian? Tom pasti sudah bodoh tapi Hilde tahu betul. Tom bukan orang yang suka bertindak sembrono dan bodoh. Pasti semuanya telah ia pikirkan sebelum bertindak. Hilde ingat kejadian mereka menyelinap ke perpustakaan terlarang, Tom sudah menyiapkan berbagai cara untuk dapat masuk tanpa ketahuan meski harus menghilangkan sebagian memori pustakawan yang malang.

Hilde menghembuskan nafas lagi, menghadap jendela Ravenclaw yang terbuka dan membawa angin segar di subuh hari. Pikirannya beralih pada percakapannya dengan Dumbledore setelah ia selesai pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam minggu lalu.

"Silahkan masuk."

Hilde membuka pintu kantor Profesor Dumbledore yang pernah ia kunjungi sebelumnya dengan Newt dan Tina. Kantor itu masih terlihat sama, bersih dan luas seperti sebelumnya ia berada di sini. Hilde menggeser kursi begitu pula Dumbledore di belakang mejanya. Mereka berdua duduk berhadapan.

"Ada apa memanggil saya Profesor?"

"Saya hanya ingin menanyakan kabarmu Miss Karl. Apa kau baik-baik saja akhir-akhir ini?

Sebenarnya ekspresi Hilde sedikit bertanya-tanya ketika Dumbledore menanyainya begitu. Hanya tanya kabar? Hilde pikir tidak semudah itu Dumbledore jika hanya menanyakan kabar di ruangannya.

"Saya baik Profesor."

"Ah begitu. Aku bersyukur mendengarnya, kudengar kau pingsan kemarin saat di kelas. Setelah Mr Riddle membawamu ke rumah sakit ia langsung memberiku kabar tentangmu."

Tom, nama itu membuat desiran aneh pada tubuh Hilde, Dumbledore sepertinya sadar dengan air muka Hilde yang berubah. Hilde buru-buru menenangkan dirinya.

"Ah iya Profesor. Aku berterima kasih banyak padanya."

Dumbledore mengangguk kemudian melanjutkan,

"Dan apakah kau sudah benar-benar sembuh, Miss Karl? Aku sebenarnya sempat mengunjungimu dan bertanya pada healer, kau mengalami...kelelahan hebat dan muntah darah. Namun healer itu tidak dapat mendeteksi adanya gangguan pada pernafasan atau lambungmu. Semua baik-baik saja."

Wajah Dumbledore seperti yang Hilde lihat menelisik sedikit menyiratkan kekhawatiran.

"Oh jujur saya juga tidak tahu Profesor. Saya rasa juga begitu. Saya cukup kelelahan dan tidak cukup tidur saat itu dan..."

Hilde sebenarnya ingin melanjutkan bahwa ia kemungkinan menghirup asap rokok Tom di lemari sehingga ia kejang dan batuk darah. Namun ia urungkan. Alasan pertama, memang asap rokok itu menyengat namun sepertinya untuk reaksi separah itu tidak mungkin terjadi, pun saat berada di dekat Tom ia selalu merasakan aroma rokok yang sama. Kedua, untuk alasan yang tidak jelas, ia tidak ingin Tom tertangkap. Ketiga untuk melindungi dirinya yang saat itu menyelinap ke bagian terlarang.

"Dan bagaimana Miss Karl?".

"Dan saya rasa saya benar-benar belum dapat menikmati suasana di sini, Profesor."

Unsolved Riddle [t.r]Where stories live. Discover now