21

340 49 2
                                    

"Aku melihatmu melawan monster itu sendirian di hutan. Kau cukup hebat mengalahkannya."

Tom berjalan santai mendatanginya ke tempat dimana Hilde hampir mati karena terkaman monster laba-laba mematikan, Acromantula. Seakan-akan ia sudah mengamati semuanya dari balik pepohonan rindang.

Hilde tidak menjawab apapun, ia hanya memandang Tom dengan tatapan tajam, namun terlihat wajah yang sangat lelah, dan terdapat bekas air mata di mata dan wajahnya. Nafasnya tak beraturan, terlebih ketika ia melihat Tom yang datang tanpa merasa khawatir atau bersalah.

Tom mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri. Tapi, gadis itu tidak bergerak, sebaliknya ia masih ada dalam tatapan kosong.

Tom menunduk bermaksud mengamati maksud tatapannya yang tajam namun kosong. Dalam keadaan Hilde yang lemas, ia dapat memanfaatkannya untuk masuk ke dalam pikirannya dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan gadis itu.

Kosong

Tidak ada apapun dalam pikiran gadis itu semuanya masih sama ketika ia pertama kali bertemu dengannya di lemari kosong perpustakaan terlarang. Hitam dan tak mudah terbaca.

Hilde semakin tajam memandangnya, ia tahu Tom mencoba membaca pikirannya. Ia benar-benar merasakan ketika Tom mencoba mendobrak masuk ke dalam pikirannya. Hilde tidak perlu belajar Occlumency untuk menutup semua yang ia pikirkan. Ia sudah tau posisi dirinya, sesuatu yang Tom tidak akan pernah pahami tentang dirinya.

Tom boleh saja merasa dapat menguasai segala hal di dunia sihir, tapi tidak dengan Hilde dan dunia Hilde sendiri. Ibarat sebuah bayang-bayang cermin, dia tidak akan sanggup menyentuh apapun di luar dari dunianya.

Tom berjongkok "Naiklah ke punggungku, aku tahu kakimu terkilir.", katanya menawarkan bantuan.

Hilde meraih punggungnya yang lebar. Mereka mulai berjalan kembali dari hutan terlarang yang gelap. Tidak terlihat lagi atau terdengar suara monster-monster mengerikan di dalamnya. Semua makhluk menyeramkan di hutan seolah mengamini Tom untuk bahkan berjalan-jalan sendiri, mereka seolah bertekuk lutut untuk Tom.

Lama kelamaan pandangan Hilde terasa berat, matanya benar-benar mengantuk karena lelah, kepalanya lantas jatuh dan bersandar pada bahu Tom selagi mereka berdua berjalan.

Tom tampak tidak keberatan, ia tetap fokus berjalan menyusuri hutan. Dalam pikirannya, satu persatu rencananya untuk meluluhkan gadis itu berjalan satu persatu. Gadis itu menuruti semua yang ia mau, gadis itu mulai nyaman dengannya. Langkah selanjutnya adalah memisahkan dirinya dengan laki-laki yang masih bersama Hilde, yakni Theseus Scamander. Dengan begitu, ia dan gadis itu akan merencanakan semua yang Tom rencanakan. Sangat mudah menaklukan hati seorang gadis. Terlebih gadis yang benar-benar sangat misterius sekalipun, meskipun begitu ia tidak akan mempercayai Hilde sepenuhnya, hingga ia mengetahui rahasia tersembunyi dari Hilde.

Sebaliknya Hilde, merasa senang jika Tom ada di posisi yang lebih rendah dari dirinya. Ia tak dapat menjangkau apa saja dalam pikirannya. Tom juga tidak mengetahui dirinya merupakan siswi sekolah muggle yang melakukan penelitian tokoh novel fantasi. Apabila Tom tahu, ia pasti juga tidak akan memahami, dan akan dibuat pusing dengan paradoks dua dunia yang sangat berbeda.

Di sisi lain, Hilde merasa hampa. Kejadian di dunia sihir terasa sangat nyata, tidak ada yang aneh. Ia merasakan bagaimana saat dirinya terjatuh di kandang hewan-hewan ajaib milik Newt, bagaimana Theseus mencintai dirinya, berdansa dengan dirinya, dan berciuman dengannya untuk pertama kali. Ia juga merasakan rasa makanan-makanan di Hogwarts yang sangat enak untuk pertama kali. Pun, ia merasakan rasa sakit terhadap tubuhnya saat Tom mencoba mempraktikan sihir hitam Necromancy pada Murtlap yang sudah mati, yang sampai saat ini belum terjawab mengapa ia begitu sensitif terhadap sihir hitam.

Tidak mungkin bila semua yang kulihat hanyalah bayang-bayang dalam cermin. Mengapa bayangan terasa begitu nyata? Bahagia, aneh, sekaligus menyakitkan?

"Kita akan meneruskan perjalanan ini, Hilde. Kita tidak boleh berhenti sampai kita menemukan tujuan yang kita cari. Kita akan membuat dunia kita, membuat para monster bertekuk lutut pada kita. Bahkan bila perlu, seluruh dunia sihir akan takut melihat kita berdua."

Tom bahkan tidak tahu jika Hilde mendengarkan perkataannya. Hilde membiarkan dirinya tertidur. Hilde sangat pandai berakting dirinya berpura-pura tertidur. Itu bagus, ia mendengar ambisi dan maksud sebenarnya mengapa ia mengajak Hilde bertaruh nyawa dengan segala percobaan sihirnya.

Sesampainya di asrama, Hilde akan mencatat premis yang ia temukan dari petunjuk-petunjuk yang diberikan anonim S dan Dumbledore, bahwa

Monster tidak datang dari perangai yang buruk, namun datang dari pribadi yang tidak mengenal cinta. 

===

Unsolved Riddle [t.r]Where stories live. Discover now