Bab 4. Terjebak

1.1K 172 10
                                    

Mulmed : Bigbang -- Loser

.

.

.

PO dibuka s/d tanggal 10 Maret 2022, pengiriman tgl. 11 Maret 2022

Harga Rp. 40.000,-

Words up to 35K. Untuk versi pdf, ratenya M+ ya.

Pemesanan bisa langsung isi form di profile saya.

***

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T+

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Hurtcomfort, angst, romance, family

Surrogate Mother

Bab 4. Terjebak

By : Fuyutsuki Hikari



Naruto tidak tahu di mana dirinya berada sekarang?

Setelah keluar dari rumah sakit, ia dibawa oleh dua orang pria berbadan besar dan berjas masuk ke dalam mobil sedan hitam yang membawanya entah ke mana?

Naruto berusaha bersikap tenang saat masuk ke dalam sebuah ruangan. Ia melirik ke kanan dan ke kiri, sedikit heran oleh kaca besar yang berada di sisi tengah ruangan. Wanita itu menekuk kening dalam, manatap pantulan dirinya di cermin hingga suara pintu terbuka mengalihkan perhatiannya.

"Apa aku mengagetkanmu?" Jiraiya bertanya dengan nada tidak bersalah. "Aku membawa kabar gembira," sambungnya tanpa menunggu jawaban dari Naruto. "Pemeriksaan kesehatanmu sudah keluar dan hasilnya memuaskan, bosku sangat senang dan setuju untuk menyewa jasamu sebagai ibu pengganti."

Naruto yang sejak tadi menahan napas akhirnya bisa menghela napas lega. "Lalu apa yang harus aku lakukan setelah ini?"

Ekspresi Jiraiya berubah serius. "Ada beberapa hal yang harus aku informasikan kepadamu," ucapnya yang entah kenapa berhasil membuat Naruto tidak tenang.

Wanita itu merasa ada sesuatu yang salah. Perasaannya mulai tidak enak. "Anda membuatku takut," ucapnya, jujur. Naruto terbiasa mengendalikan emosinya. Namun, ada beberapa saat di mana dia tidak bisa menahan diri dan menjadi dirinya sendiri.

"Mengenai proses kehamilanmu." Jiraiya memulai dengan hati-hati. Dari tempat duduknya ia bisa melihat ketegangan Naruto. "Bosku menginginkan kehamilan secara alami."

Kening Naruto ditekuk dalam. "Apa maksudmu?" tanyanya, serak.

Jiraiya bertopang kaki. "Pembuahan secara alami, melalui hubungan seksual," jawabnya, tenang.

Naruto merasa tubuhnya membeku. Mulutnya yang sudah terbuka kembali ditutup rapat. Kalimat yang sudah berada di ujung lidah wanita itu menguap entah ke mana?

Wanita itu mengerjap, berusaha mengendalikan emosinya yang mulai tidak terkendali. Saat ini Naruto ingin berteriak, memukul, menendang Jiraiya untuk melampiaskan amarahnya.

"Hal itu tidak disebutkan di dalam perjanjian." Suara Naruto sedikit gemetar saat mengatakannya. Kedua pipinya memerah karena marah.

Jiraiya berusaha untuk mengelak. "Aku sudah mengatakan kepadamu mengenai pihak kedua yang harus memenuhi keinginan pihak pertama."

TAMAT - Surrogate MotherWhere stories live. Discover now