Bab 17. Kesempatan Kedua

1.2K 139 11
                                    

Hallo2 ... pdfnya masih bisa dibeli ya. Harga 40rb.

Minat DM. Terima kasih. ^^

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M+

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Hurtcomfort, angst, romance, family

Surrogate Mother

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Sasuke benar-benar kesal, hari ini. Dia sengaja pulang lebih cepat, tapi semua orang seperti mengabaikannya. Menma tidak menjawab pesannya, panggilan pun tidak dibalas, kedua orang tuanya pun sama, mereka seperti menghilang ditelan bumi, sedangkan Itachi sudah menghilang sejak tadi siang, entah ke mana?

Ia merasa semua orang sedang bersengkongkol mengabaikannya saat ini. Sasuke menggertakkan gigi. Ia berinisiatif menghubungi kediaman orang tuanya dan sangat terkejut saat mendapat laporan jika mereka tengah mengadakan pesta kecil saat ini.

Sebuah pesta tanpa kehadirannya? Mereka bahkan tidak mengundangnya untuk datang. Apa-apaan ini? Kenapa Sasuke merasa dirinya sedang dikucilkan?

Mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi, Sasuke tiba di rumah utama Keluarga Uchiha tepat pukul tujuh malam. Ekspresinya tidak terbaca saat ia melangkah masuk ke dalam ruang makan.

Nyanyian ulang tahun terdengar dari sana. Gelak tawa memenuhi udara. Semua berpesta, kecuali dirinya. Sasuke tidak tahu harus bereaksi seperti apa saat mendapati Kiba dan Naruto pun ada di rumahnya.

"Selamat ulang tahun!" Kalimat itu diucapkan dengan datar. Sasuke bisa merasakan perubahan di dalam ruang makan saat ia tiba lalu duduk di samping Menma. Mengabaikan tatapan heran semua orang, ia mengacak rambut Menma lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam saku jasnya. "Selamat ulang tahun!" ucapnya sekali lagi.

Menma mengerjap lucu. Ia menatap semua orang di sana sebelum memaksakan diri untuk tersenyum. "Terima kasih, Yah!"

Sasuke hanya mengangguk pelan. Tidak mau merusak suasana pesta karena kehadirannya, ia pun beranjak dari kursinya, meminta izin untuk istirahat lebih cepat, malam ini.

"Kenapa ayah bisa ada di sini?" Menma bertanya dengan suara rendah saat Sasuke sudah tidak terlihat dari pandangannya. "Bukankah Paman Itachi mengatakan jadwal ayah padat hingga malam ini?" tanyanya. "Aku seperti anak durhaka karena tidak mengundangnya di pesta ulang tahunku."

Itachi menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Tadi pagi aku memeriksa jadwalnya ke Kakashi, dan jadwal ayahmu memang padat hingga malam. Seharusnya kau tetap mengundangnya walau dia sibuk."

"Untuk apa mengundang orang sibuk?" Balas Menma, berdecak.

"Boleh aku bicara dengannya?" Naruto akhirnya angkat bicara. Melihat kekecewaan pada ekspresi Sasuke membuat rasa bersalahnya membuncah. "Sepertinya dia sangat kecewa."

Mikoto mengangguk. "Kamarnya ada di lantai dua, sebelah kanan pintu ketiga," terangnya. "Semoga berhasil!"

Naruto mengulum senyum. Ia mengumpulkan keberanian sebelum beranjak pergi, berjalan menuju lantai dua untuk mencari kamar Sasuke.

TAMAT - Surrogate MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang