comeback

769 104 33
                                    

Hari pertama tiba di Jakarta Yasha kira dia akan beristirahat dengan tenang mengingat selama perjalanan dirinya mabuk udara sampai muntah muntah ketika di pesawat.

Nyatanya Yasha langsung di bawa ke rumah sakit karena Hanna yang tidak mau ambil resiko melihat Yasha yang terlihat lemah sampai keluar dari pesawat saja harus di gendong oleh Yasir.

meskipun demikian yang namanya Yasha mana mau menurut, Anak itu bahkan masih terus meyakinkan Hanna bahwa dirinya itu hanya butuh Istirahat di kamarnya dan tidur dengan nyaman di kasur yang sudah lama dia rindukan, tapi Hanna tetap tidak mau dengar.

Ibunya itu bahkan belum bisa tenang jika belum dokter Kim sendiri yang bilang kalau Anak bungsunya itu aman di bawa pulang.

Yasha yang tidak bisa lagi membantah saat dokter Kim sendiri akhirnya yang bilang kalau dirinya memang harus Bedrest beberapa hari karena dari hasil pemeriksaan kondisinya juga ikut menurun.

Jantungnya berdetak lebih cepat dan tidak beraturan, juga saturasi oksigennya yang menurun hingga membuat Yasha sedikit merasakan sesak.

Dokter Kim juga bilang kalau medical check up  rutin yang seharusnya di lakukan tiga hari lagi harus di lakukan sekarang.

Hanna masih mengurut pelan kepala Anaknya, sebab sejak di pindahkan ke ruang rawat Yasha terus saja mengeluhkan kepala nya yang pusing.

Anak itu masih saja berkilah kalau itu hanya efek mabuk nya yang masih ada makanya Yasha masih merasakan mual juga pusing.

Jadi Hanna berpikir untuk memesankan Sup hangat untuk menghilangkan mabuk, berharap mual dan pusing Anaknya bisa sedikit berkurang, juga tidak lupa meminta Bu Beli untuk membuat kan jahe hangat untuk Yasha.

"Sebentar lagi Kak Tara datang bawa Sup dan air jahe hangat nya, nanti Adek harus makan ya biar pusingnya berkurang, sekalian minum obatnya ya sayang."

Yasha hanya mengangguk saja, memikirkan kata apa yang pas untuk menolak itu semua karena kalau sudah jam minum obat dan jam makan Hanna akan melakukan cara apa saja agar Anak bungsu nya itu mau.

Karena dari bandara meraka langsung ke rumah sakit, jadi Hanna menyuruh Tara untuk membawa pesanannya itu.

Yasir dan Yoda sengaja di suruh pulang, kasian juga mereka berdua pasti sangat lelah setelah perjalanan panjang.

Rencananya juga Hanna akan menyusul pulang tapi menunggu sampai Gerdylan dan Tara datang biar bisa gantian menjaga Yasha.

"Adek engga bisa makan Mih, masih mual perutnya takut malah muntah kalau di isi."

Yasha menolak dengan berkata jujur, karena sejak tadi bukan hanya pusing tapi rasa mualnya masih saja ada padahal sudah muntah beberapa kali.

Matanya memejam meminimalisir rasa pusing yang semakin menjadi ketika matanya terbuka. Ternyata bukan hanya Jantung nya yang merepotkan ketika sakit seperti ini.

"Mih, Yasha mau pulang. Makannya di rumah aja, ya."

Hanna masih mengusap kepala anaknya, hangat mulai menjalar dari telapak tangannya yang bersentuhan dengan kulit kepala anaknya.

"Gimana mau pulang, makan aja masih susah. Coba buka matanya masih pusing kan. Ini aja badan nya mulai panas dek."

Yasha membuka matanya sebentar namun di tutup kembali karena benar, pandangannya masih berputar dan mualnya semakin menjadi.

"Mual Mih."

"Udah Mamih bilang juga apa, makanya nurut dong sayang."

Yasha tidak lagi membantah karena benar dirinya sendiri masih butuh perawatan jadi menurut adalah hal yang harus dirinya lakukan sekarang.

Gema Yasha GemelardWhere stories live. Discover now