Part 32

10 5 0
                                    

Aku, Bima, Tae dan juga Mina saat ini sudah berada di dalam mobil menuju Taman Taejongdae. Sebelum kita langsung menuju ke taman, kita mencari restaurant yang enak didekat Taman Taejongdae.

Sesampainya kita diresto, aku memisahkan diri dari Bima, Tae dan juga Mina guna untuk menghubungi Agha. Walaupun aku sedang liburan seperti ini tapi aku juga harus memperhatikan prioritasku disana.

*calling Agha*

Mahatma Agha
Sayang!! *ucapnya berteriak disebrang telfon sana*

Nadine
Pelan - pelan, Agha. Tidak perlu berteriak, well apa kabarmu?aku merindukanmu *ucapku tulus memang benar merindukannya*

Mahatma Agha
Habisnya kau tidak ada mengabariku sedari kemarin sore, aku mengizinkanmu berlibur bukan untuk melupakanku seperti ini, Nadine.
Dan ya, aku baik - baik saja. Bahkan aku sangat merindukanmu, Nad. Kapan kau pulang?

*aku tidak bisa menahan senyumku saat Agha mengatakan ia sangat merindukanku*

Nadine
Maafkan aku Agha, disini terlalu ramai sampai - sampai aku lupa pada hpku. Kau sungguh merindukanku?aku belum tahu kapan akan pulang, bagaimana jika itu seminggu lagi?
*ucapku sambil menahan kekehanku saat ini*
*sesaat aku sedang asik mengobrol dengan Agha, tiba - tiba ada tangan yang melingkar tepat diperutku, dia Bima*

Mahatma Agha
Biasanya kau tidak seperti itu, apakah seramai itu disana?bagaimana aku tidak merindukanmu jika setiap hariku adalah kamu, Nad.
Kau sedang bercanda sekarang?jika memang itu benar, akan kususul kau kesana.

Nadine
Uhm, sangat ramai disini. Bahkan saat - saat seperti ini tidak akan kurasakan jika aku berada di Seoul.
Hahaha baiklah, aku tidak akan lama lagi pulang Gha. Tunggu sebentar lagi ya?

Saat ini Bima masih menungguku dan terus mengecupi leherku. Lalu ia berbisik padaku untuk menyudahi telfonku ini.

Mahatma Agha
Hei, tidak boleh ada yang bisa membuatmu merasakan hal yang belum kau rasakan. Memangnya seasik itu?
Baiklah akan kutunggu, kabari aku jika kau pulang ya?agar ku jemput kau dibandara.

Aku tertawa mendengar apa yang Agha ucapkan barusan. Masalahnya karena jika aku di Seoul aku tidak bisa bermesraan bersama Bima, Gha. Itu maksudku dan maafkan aku untuk itu. Ucapku dalam hati.

Nadine
Baiklah, sayang. Sampai jumpa dan sampai bertemu nanti.

Mahatma Agha
Cepat pulang, tubuhku merindukanmu. Aku menyayangimu, Nadine.

Aku hanya bisa tersenyum saat ini.

Nadine
Uhm, aku juga Agha. Kututup telfonnya, bye.

Setelah ku matikan telfonku dengan Agha, aku berbalik menghadap Bima.

"Kau kenapa Bim?" Tanyaku

Bima cemberut saat ini "kau lama, mengapa kau harus bermesraan walaupun sedang jauh?akunya cemburu tahu"

Aku tersenyum mendengar ocehannya "kau ini, aku hanya tanya kabar Agha sebentar. Yasudah yu kita makan dulu"

Forbidden ✔️ [MMS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang