Kenyataan Pahit

4.6K 734 65
                                    

Kalau ada typo mohon dikoreksi di kolom komentar ya fams

Di hari Minggu, baca ini jam berapa?

Tim gercep, yang baru up langsung baca?

Mohon budayakan vote dan kementar dulu sebelum lanjut

Lihat judul part, udah nethink Ke mana ?

Happy Reading

_-_-_-_-_-_-_

Sampai di mall Khansa kesal karena Bima menjahilinya. Cowok itu malah mengajaknya naik ekskalator hingga membuatnya berputar-berputar dan baru berakhir ke toko boneka satu jam setelahnya. Padahal ada Lift tapi sang mantan malah menolak dan menjawab, 'Gue sedang alergi naik Lift.'

Bikin kesal saja. Kini Khansa sudah menekuk tubuhnya dan memegang lutut karena capek. Saat ada toko boneka Bima malah mengatakan 'jangan itu'. Alasan yang sama ketika Khansa terus melihat toko boneka, seperti itu terus sampai akhirnya baru berhenti di lantai tiga lagi.

"Lo kayak cewek asli, capek gua!" seru Khansa masih mengatur deru napasnya. Setelahnya gadis itu kembali meluruskan badan dan menatap jengah Bima yang malah tertawa.

"Senang nggak diajak putar nggak jelas?"

"SENANG BANGET!" jawabnya kesal, lalu masuk ke dalam toko meninggalkan Bima yang tertawa. Senang aja dia melihat wajah Khansa yang cemberut karena tidak sabar memeluk boneka babo.

"Wah boneka gue." Mata Khansa berbinar menatap boneka babo yang tersusun rapi. Dimulai dari ukuran kecil, sedang dan besar. Khansa ,enatap sangat lebay seakan mendapat uang satu miliar

"Masih punya orang," ucap Bima menyadarkan. Sudah ia pastikan Sang Mantan sedang menghalu semua boneka di toko tersusun di rumahnya.

"Otw." Senyum Khansa tidak pudar, ia langsung mengambil boneka babo. Ah dia mau yang ini saja biar bisa dipeluk saat tidur. Bisa juga diajak curhat, bisa juga dimarahin kalau kesal.

"Ini ya, Bom?"

"Oke. Nggak jadi dua , Tan?"

"Satu aja. Gue takut selingkuh."

"Kayak pacar aja selingkuh."

Khansa sudah memeluk boneka babo dengan girang, lalu membawanya keluar begitu saja hingga mengundang perhatian karyawan toko.

"KHAN DIBAYAR DULU, ETDAH!!!"

***

"Lo malu-maluin banget jadi Mantan."

Bukannya kesal, Khansa tertawa sendiri melihat wajah memerah Bima sekeluar dari toko tadi karena kelakukannya. Dia sudah duduk di kafe dan meletakkan boneka babo di sebelah sambil nyengir.

"Terlalu senang sampai lupa,"

"Hampir dikira maling lo!"

"Iya untung aja lo jelasin."

"Ngeropotin mulu Lo perasaan!"

"Ngeropotin Mantan mah nggak apa-apa." Khansa tersenyum manis, begitu senang karena dibelikan boneka babo oleh Mantan.

"Btw makasih ya babonya."

Dia berucap tulus hingga membuat Bima yang melihat itu ikut tersenyum kecil. Tapi beberapa detik kemudian Bima mencebik.

"Lo jelek!"

"Jelek artinya cantik."

"Gue heran lo kesambet di mana, Tan?"

Mantan, Balikan Yuk! (SELESAI)Where stories live. Discover now