7

4 0 0
                                    

[JET COMBAT!]

Gear Blast. Henshin.

Aku memasukan Gashat ke slot kedua Gamer Driver dan menarik tuasnya.

[GASHAT! GACHAN! LEVEL UP! BAKUSOU BIKE! A GACHA! JET COMBAT!]

Aku naik level menjadi Proto Combat Bike Gamer Level 0.

Aku terbang ke langit dengan Jet Unit yang tertancap di bagian belakangku, dan menggunakan Gatling Combat untuk menembakkan serangkaian bom ringan yang meledak ke arah Muteki.

Tidak perlu dijelaskan lagi, serangan itu tidak mempan pada Muteki. Tapi ini pasti akan bekerja.

Memanfaatkan celah di rentetan seranganku, Brave menusukkan Gashacon Sword miliknya ke tanah. Dataran dengan cepat membeku, menciptakan serangkaian es yang sangat besar di sekitar Muteki.

Sementara Snipe mengisi tenaga di dalam unit senjata utama dan menembakkannya ke arah Muteki.

Serangannya mengenai Muteki yang masih terbekukan oleh serangan es milik Brave, dan meniupnya kebelakang.

Bahkan dengan serangan langsung seperti itu, Muteki tetap tidak menunjukan gejala kerusakan sedikit pun.

Tapi, itu cukup untuk menghentikan pergerakannya selama tiga detik.

Baiklah! Pertarungan setelah ini No Thank you! Brave bersorak.

Aku mendarat di tanah dan segera membatalkan perubahanku.

Brave dan Snipe juga melakukan hal yang sama.

Kita bertiga segera melepas Gamer Driver dari pinggang, dan meninggalkan Game Area.

Sebelum aku menyadarinya, bulan telah menghilang dari langit malam.

Rupanya awan mulai muncul dan menyembunyikan bulan di baliknya. Karena tak ada cahaya bulan, Daerah ini terasa lebih gelap. Hanya lampu jalan yang tersebar di sepanjang jalan yang menerangi jalan kami.

Tiba-tiba, aku merasakan sesuatu yang dingin di pipiku, yang membuat tulang punggungku merinding.

Itu adalah hujan. Hujan mulai turun dalam lembaran, membasahi rumput di sekitarnya dan jalan-jalan beton. Bau aneh yang muncul dari tanah mengaburkan penciumanku. Aku mendengar dari seorang sarjana memberinya nama aroma Petrichor. Dalam bahasa yunani berarti <Esensi Batu>.

Petrichor membuat jantungku berdebar, itu hampir seperti refleks yang terkondisi.

Hujannya. Hujannya semakin deras.

Sesuatu yang buruk akan terjadi. Hujan hanya turun pada saat-saat seperti itu. Itu terus terjadi selama beberapa tahun terakhir. Aku tidak pernah merasa seperti manusia hujan. Aku bahkan curiga bahwa itu adalah tipuan Penguasa Matahari yang jahat.

Bisa dibilang bahwa fakta terkadang lebih aneh dari sebuah fiksi. Seberapa banyak kisah fatal yang si Dewa itu persiapkan, hujan yang membasahi kita ini nampaknya jauh lebih fatalistik, naratif, dan dramatis.

Ninja KesianganWhere stories live. Discover now