Lima

1K 204 12
                                    

"Menghilang."

---

Alan membuka matanya dan melihat seorang perempuan yang sedang mengerjakan sesuatu di depannya. Ketika mengedarkan pandangan, dia menyadari keberadaan dirinya di perpustakaan. 

Alan memperhatikan kedua tangannya. Apa dia sudah berubah? Lantas ponsel yang ada di sebelah buku dia ambil lalu bercermin. Wajah Alan memang tak jelek, tapi dia tak sebesar dan seberotot Axel di dunia nyata.

Duh, otot berharga dan jenggot gue jadi hilang, pikir Alan. Dia harus sabar, kalau Natasya dan Aydan berhasil ditemukan, dia bisa langsung kembali dengan Lusi.

"Kenapa, Lan?" tanya perempuan berambut keriting sebahu yang menghentikan kegiatannya karena bingung melihat Alan.

"Eng--nggak pa-pa. Lo udah selesai?" tanya Alan, dia sadar bahwa tadi perempuan itu sedang mengerjakan sesuatu.

"Seorang Prasasti Dwijayanti pasti bisa selesai dengan cepat, dong!" serunya sambil melambai-lambaikan buku matematika.

Prasasti? Ah, dia Sasti yang terjebak friendzone dengan Alan? pikirnya.

Usai kembali dari ruang guru karena mengumpulkan tugas, Alan dan Sasti dimintai tolong untuk membawakan buku teman-temannya karena Bu Yanti sedang tak enak badan dan harus pulang duluan.

Kenyataan yang Axel sadari kala memasuki tubuh Alan adalah kebenaran bahwa dia merupakan Ketua OSIS SMA ini. Sungguh mengejutkan, padahal Axel yang asli saja tak tertarik dengan dunia politik atau bicara di depan umum.

"Lan, ntar pulang sekolah ada rapat. Jadi, gue bareng lo lagi, ya. Nggak enak sama Icha kalau harus nungguin gue," ucap Sasti sembari mendekap tumpukan buku bersama Alan.

"Ra--rapat?" Alan mulai panik. Bagaimana ini? Dia tak tau apa-apa soal memimpin suatu organisasi. Dia harus jawab apa?

"Iya."

Luki sialan. Kenapa nggak kasih tau kalau Alan Ketua OSIS? Di informasi identitas juga nggak ada tulisannya, pikir Alan dengan kesal.

Sasti adalah bendahara satu OSIS, jadi dia pasti banyak tau soal urusan organisasi karena termasuk pengurus inti. "Rapat bahas apa?"

"Kata Libra tadi bahas acara ulang tahun sekolah. Tapi nggak tau lagi."

Untuk sementara ini, Alan setuju saja. Dia tak boleh mengubah alur cerita. Bisa-bisa dia dan Lusi yang menanggung akibatnya.

Lagian ... di mana tokoh utama lain bersembunyi? Kenapa Alan belum bertemu siapa-siapa selain Daru yang merupakan Lusi? Kalau begini caranya, Alan akan semakin lama menemukan Natasya dan Aydan. Padahal biasanya tokoh utama akan sering bertemu dalam satu tempat.

"PENGUMUMAN, UNTUK SELURUH SISWA SMA KEBANGSAAN DIHARAP BERKUMPUL DI AULA SEKOLAH SEKARANG JUGA. SAYA ULANGI, UNTUK SELURUH SISWA SMA KEBANGSAAN DIHARAP BERKUMPUL DI AULA SEKARANG JUGA," seru seorang guru piket di spiker sekolah.

You're My Favorite Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang