kekesalan

6 2 0
                                    

Enjoyed story'🤗😋😉
Note: INI HANYA FIKSI.

"Life is no rules"
°Crasulla solum pulchellus°

"Don't bother me"
°Akhsa Askara faresta°



Author POV


Tukkk

"Shhh" Cras mengusap jidatnya yang bertambah sakit karena terantuk meja.

"Crasulla,kerjakan soal di depan" perintah seorang guru matematika dengan kacamata bulat bertengger di hidung nya.

"S-sa-saya bu?" Tanya Cras sambil memegang jidatnya.

"Siapa lagi kalau bukan kamu?"

Cras berdiri dia mengambil buku matematika nya. Berdiri mematung dihadapan papan putih.

Mati gue,ini apa?sialan, huruf apa ini?

Cras menggaruk kepalanya yang gatal karena soal didepan. Dia berulang kali melihat buku ditangan lalu beralih ke papan putih. Apa daya berapa kali pun dia mencoba otaknya tak bekerja.

"Saya perhatikan dari tadi kamu ngantuk, sampai kepala kamu terantuk meja,masih siang kok udah ngantuk aja" ujar guru dengan nametage Rosyala.

"Maaf bu" Cras menundukkan kepalanya,dia sudah sering seperti ini. Guru-guru yang mengajar di kelas nya seolah senang melihat Cras berdiri di depan seperti orang bodoh. Kecuali Geisha,guru olahraga Cras yang sangat mengerti tentang Cras.

"Sekarang saya tanya sama kamu,kamu habis ngeronda?"

"Pfftttt"

"Hahaha"
Teman-teman Cras tertawa mendengar pertanyaan guru mereka. Kecuali Kara,dia diam dengan mulut terkunci. Orang kaya yang juga memiliki humor mahal, humornya tinggi.

"Bukan bu,Cras kan sebelum sekolah nonton yang gitu-gitu dulu bu,makanya ngantuk,ya gak Cras?" Tanya Jeno yang membuat Cras mati kutu, wajahnya merah padam karena malu.

"Bagi linknya dong Cras hahahha" tambah yang lainnya.

Bu Ros menatap Cras tajam, matanya seperti berapi-api menatap Cras. Sementara Cras,dia hanya senyum dan memberikan peace kepada gurunya.

"Ntar gue kasih" Cras mengacungkan jempolnya.

"HAH! MAKSUDNYA APA CRAS?! KAMU YA!"

Hhhheehh kena lagi gue.

"Aawwww sakit bu....aduhhhh..." Cras berjinjit saat bu Ros menarik jambangnya. Sekelas langsung hening gak ada suara ketawa. Kecuali Kara,dia terkekeh pelan melihat Cras yang teraniaya didepan.

"Gitu-gitu apa?kamu masih dalam masa pubertas dan sedang padat-padatnya belajar"

"Kan saya udah cukup umur bu,17 tahun" ujar Cras sambil berjinjit.

"Tetap saja,hanya karena kamu sudah cukup umur bukan berarti kamu boleh nonton yang seperti itu,kamu itu perempuan Cras, jangan berperilaku yang aneh-aneh"

"Maaf bu" ujar Cras saat melihat Kara terkekeh karena dirinya,dan kembali ke wajah aspalnya, datar setelah Cras minta maaf.

"Ada yang bisa mengerjakan soal di depan?" Tanya bu Ros.

1

2

3

Crass menghitung dalam hati.

"Saya bu" Kara menganggkat tangan kanan.

"Silahkan kamu kerjakan" ujar bu Ros lalu melepaskan tangan nya dari jambang Cras.

Kara berjalan ke depan dia berdiri tepat disebelah Cras.

"Cras!kamu mau ngapain?"

Cras menghentikan langkahnya yang menuju ke bangku.

"Duduk bu" jawab Cras tanpa dosa.

Cras kembali menggaruk kepalanya karena melihat bu Ros yang sepertinya siap meladak. Kali ini tidak ada yang tertawa. Kelas sunyi. Tapi, terdengar suara kekehan pelan dari Kara. Yang membuat sekelas menatap nya aneh.

"Maaf bu,batuk" ujarnya yang sudah jelas bohong. Bu Ros hanya mengangguk dan lanjut bersapda.

"Siapa yang suruh kamu duduk?"

"Maaf bu" Cras kembali menundukkan kepala.

"Kamu perhatikan soal yang dikerjakan Kara jika kamu sudah mengerti baru boleh kembali duduk,yang lainnya kerjakan soal dari halaman dua puluh hingga tiga puluh dua, beserta caranya gak selesai gak boleh pulang,ibu tunggu"

"Yaaaah" ucap sekelas bersamaan,sudah pasti bu Ros kesal. Memang begitu perangainya. Kalau bu Ros kesal atau gak mood pasti langsung memberikan tugas sebebasnya.

"Kenapa? tugas nya kurang?"

🐨🐨🐨🐨

"Hhhhhhh"

Cras meluruskan kakinya. Sekarang pukul dua belas malam. Cras baru saja selesai mandi. Dia baru pulang jam sebelas lewat,dari tempat kerjanya sebagai tukang cuci piring. Hidup sendiri membuat Cras harus lebih bekerja keras.

"Mahal banget sih" Cras lanjut scroll handphone nya mencari produk yang lagi diskon untuk keperluan sehari-hari.

Tapi nihil,bahkan harganya lebih mahal daripada yang di indojuni.

"Yaudah deh,beli di pasar aja"

Cras menyetel alaram lalu mematikan handphone nya. Dia memejamkan mata,tapi suara notifikasi pesan yang masuk membuat nya kembali terbangun. Cras mengambil handphone nya yang tadi disimpan di lantai,yup Cras tidur hanya dengan kasur busa yang dilantai.

Tempatnya tinggal sepetak dengan kamar mandi didalam dan ada taman kecil diluar,jadi kamar hanya bersekat dengan dapur,dan ruang tamu hanya ada satu bangku plastik dan meja plastik dan rak-rak dan meja-meja kayu kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tempatnya tinggal sepetak dengan kamar mandi didalam dan ada taman kecil diluar,jadi kamar hanya bersekat dengan dapur,dan ruang tamu hanya ada satu bangku plastik dan meja plastik dan rak-rak dan meja-meja kayu kecil.
Cras menyalakan handphone nya,ada notifikasi dari Kara.

Kara:

00.15
Besok Lo jangan bolos.
Jangan kesiangan

Cras tersenyum geli,dia sering kesal karena sikap Kara,yang menurut Cras sok benar. Tapi,dia juga senang karena Kara peduli,yaaa hanya sebatas teman.

Me:
Okeyyyy

My CrassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang