17 : Broken hug

3.9K 657 275
                                    

Esoknya, ketika kembali ke dapur. Soojae menemukan bibi Merlin sudah sibuk menyiapkan sarapan. Soojae menemukan Sasha duduk di kursi sambil mengunyah roti isi selai cokelat kacang dan kelihatan fokus menikmati makanan tersebut.

"Selamat pagi, Aunt!" Sasha turun dari kursi, lalu memberikan kecupan hangat ke pipi Soojae.

"Pagi, Sayang. Bagaimana tidurmu?" Sasha memberengut.

"Tidak bagus, semalam aku mimpi buruk." Sambil mengaduk-aduk tumisan bombai di wajan, bibi Merlin menyahut, "Semalam Sasha keluar dari kamarnya dan mengetuk pintu kamarku."

"Oh, ya? Pasti mimpinya sangat menakutkan."

"Ya, sebenarnya, aku menangis bukan karena mimpinya, tapi karena aku melihat hantu."

"Hantu, di rumah ini?"

"Ya! Padahal kan ini Natal!" Sasha menceritakan perjalanannya keluar dari kamar setelah mimpi buruk dan pergi ke dapur untuk meminta air.

"Aku mendengar suara, seperti suara serigala."

"Memangnya di sini ada serigala?"

Sasha mengangkat tangan ke pipi. "Tentu saja ada. Sapi dad pernah diculik dan dimakan serigala hutan."

"Mengerikan."

"Aku sangat takut, hantu itu memanggil namaku, aku langsung pergi ke kamar Bibi."

Soojae tersenyum sambil lalu meraih tubuh mungil Sasha. Ia memeluk gadis kecil itu dengan gemas. Tahu bahwa semalam Sasha bukan bertemu dengan hantu, tetapi Taehyung yang mabuk di dapur.

"Apakah Aunt takut hantu?"

Soojae memasang wajah galak dan berkata tegas. "Tentu saja tidak! Aunt sangat pemberani."

"Oh, yeah! Kuharap aku bisa jadi lebih pemberani seperti Aunty!" Mereka sedang tertawa bersama ketika Jonho dan Areum muncul. Kedua orang itu duduk di kursi masing-masing sementara bibi Merlin mulai menghidangkan menu sarapan. Satu-satunya kursi yang kosong adalah kursi Taehyung.

"Taehyung tidak turun untuk sarapan?" Bibi Merlin melirik Soojae yang baru saja selesai menghabiskan sarapannya.

"Dia mabuk hebat semalam, jadi aku akan mengirimkan sarapannya ke kamar."

"Taehyung mabuk?" Areum membuka suara, melihat Soojae menyusun piring-piring kotor dan mengumpulkannya ke bak cuci.

"Mungkin ada sesuatu yang menganggu pikirannya," kata Jonho menyahut, lalu melanjutkan, "atau mungkin dia memang ingin mabuk."

Berat badan Jonho kembali perlahan-lahan, sehingga ia tidak nampak seperti tulang yang dibungkus kulit. Soojae melihat ayahnya menyesap kopi dan memberikan selebar tissue untuk Sasha yang berlepot selai cokelat.

"Kurasa dia tidak baik-baik saja."

Areum menatap ke arah Soojae penuh arti. Beberapa hari terakhir, Areum bisa menggambarkan sosok Soojae dengan karakternya yang penutup. Gadis itu masih muda, cantik dan penuh perhatian. Wajar sekali kalau Taehyung lebih menyukainya, tetapi akhir-akhir ini Areum telah merebut perhatian Taehyung dari Soojae dan telah membuat hubungannya bersama Soojae jadi buruk. Beberapa kali, Areum berusaha mengajak Soojae mengobrol, tetapi tidak pernah terlibat dalam pembicaraan yang lama dan pasti.

Meskipun baik dan sering membantunya, Soojae selalu menghindar tiap kali ia membahas soal Taehyung.

"Aku sudah menyiapkan sup dan sarapan lain untuk Taehyung. Soojae, bisakah kau mengantarnya ke kamar?"

Soojae tidak mengatakan apa pun dan meninggalkan piring kotor di bak cuci sebelum meraih nampan yang sudah disiapkan bibi Merlin. Gadis itu naik ke lantai atas dengan cemas. Kalau Taehyung tidak bangun pagi, berarti mabuknya benar-benar parah. Soojae yakin Taehyung tidak akan bisa turun dari ranjang dengan keadaan seperti itu.

My Little Girl [M] ✔️Where stories live. Discover now