23 : Hurts

3.9K 657 286
                                    


Tidak ada yang lain, tidak ada yang Soojae inginkan daripada ini. Dengan Taehyung yang berada di dekatnya, dengan kehangatan pria itu melingkupinya.

Soojae hampir lupa segalanya. Semua kekecewaan luruh, berputar pada kebahagiaan yang telah diciptakan oleh ciuman manis Taehyung.

Pria itu menempel padanya, tersenyum, membelai pipinya. Mereka berpelukan lama sekali. Kepala Soojae berada di dada Taehyung, asik mendengarkan debaran jantungnya.

"Kau mau kuambilkan minum?"

Tanpa melepaskan diri, Soojae menggeleng. Taehyung mengelus rambut gadis itu. Menyukai bagaimana Soojae bersikap sangat posesif dan manis. Dia menempel seperti koala kecil.

"Sekarang aku tahu alasan mengapa kau ingin Areum pergi menggantikanku."

"Oh, ya?" Soojae tersenyum. Beban dalam dadanya hilang.

"Ya, kau tidak ingin aku menerima pelecehan seperti itu, bukan?" Taehyung tidak menjawab, tetapi sikap tubuhnya mengatakan kalau ia menyetujui.

"Kau tahu seperti apa diriku, Taehyung. Aku tidak akan terganggu."

"Tidak, Sayang. Kau terganggu."

"Aku tidak pernah bertemu orang-orang yang sekasar mereka. Dad memang sering berkata kasar saat dia marah, tetapi mereka ...."

"Mereka menjijikan. Aku selalu tidak setuju dengan bagaimana mereka memperlakukan wanita."

Soojae merasa sedih mendengarnya. "Saat aku kecil, mereka membuat pengaruh yang buruk pada mentalku. Mereka memiliki istri, tetapi bukan berarti mereka cukup dengannya. Begitu pun dengan ayahku."

"Apa yang terjadi?"

"Yeah, ayahku menikahi mom karena dijodohkan. Kau tahu, sesuatu yang kolot. Mom cinta mati padanya, tapi ayahku berkhianat."

"Lalu?" Taehyung menolak melanjutkan. Soojae mengerti. Topik pembicaraan itu pasti menganggu Taehyung. Dia selalu kelihatan marah jika menyangkut ayahnya.

"Sebenarnya, aku menyimpan dress yang lebih manis dari ini."

"Kenapa kau tidak memakainya?"

"Karena aku ingin membuatmu kesal."

"Kalau begitu kau berhasil. Aku begitu terkejut saat melihatmu ada di sini." Jemari Taehyung menelusuri garis wajah Soojae, lalu berhenti tepat di dagunya.

"Aku takut kautinggalkan," kata Taehyung. Ia menyelami sepasang mata besar Soojae, melanjutkan, "tadinya aku berniat untuk tidak hadir sama sekali, tetapi ayahku pasti akan mengganggap kalau aku takut padanya. Padahal aku sama sekali tidak takut."

Soojae memegang tangan Taehyung, jemarinya bermain di jas formal pria itu. "Kau selalu berani dalam segala hal, tetapi sangat pengecut untuk mengejar cintamu."

"Benarkah ini cinta?"

"Ya! Ya, ini pasti cinta, kau ...." Soojae menggeleng, ia cepat-cepat mengoreksi, "cinta itu tidak buruk, Taehyung."

"Aku tidak yakin," katanya.

"Tidak masalah, aku di sini untuk meyakinkanmu."

Taehyung membungkuk untuk mengecup pipi merah Soojae, gadis ini begitu cantik. Manis, menenangkan seperti obat terlarang. Ya, Soojae memang terlarang baginya, tetapi semakin terlarang. Ia semakin menginginkannya. Seperti sebuah peraturan yang dibuat untuk dilanggar. Bisakah Taehyung menahan diri lebih lama lagi?

Soojae menginginkan cinta, tetapi ia tidak bisa memberikannya. Ia yakin rasa tertarik ini karena kebutuhan fisik dan atau rasa kasih sayang yang terlalu luas.

My Little Girl [M] ✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt