Hari Ini, Esok, Selamanya

Dengan Dirinya

Pada hari Selasa, minggu kedua sejak pertama kali mereka duduk bersama selama waktu istirahat, tempat duduk Vania kosong. Arya sudah menunggu selama 15 menit, tetapi Vania tidak datang-datang.

    Ini anak kemana sih? Arya kira sambil memperhatikan sekeliling kantin untuk kedatangannya Vania mungkin untuk ke-8 kalinya hari itu. Arya mendengarkan hujan deras di luar. Arya merasa dingin, dia seharusnya membawa jaket. Entah kenapa, sejak dia mulai berkenalan dengan Vania, dia tidak pernah membutuhkan jaket selama musim hujan ini.

    Itu saat Arya menyadari sesuatu: Vania membawa kehangatan dalam kehidupannya.

________

    Keesokannya, Arya merasa senang. Ya, Vania tidak harus tahu dia senang karena kedatangan Vania. Itu rahasia untuk dirinya sendiri.

    "Aryaaaa! Kangen gue gak?" Vania ujar sambil mengambil tempat duduknya di sebelah Arya.

    "Ah elah, gue aja gak nyadar lo gak ada di sini." Kata-katanya terdengar tajam, tetapi Arya mengucapkannya dengan senyuman yang malu.

    "Noh, senyum-senyum lu. Pasti kangen gue kan?"

    "Terserah lu deh."

    Seperti biasa, Arya dan Vania duduk dalam keheningan. Mereka memperhatikan rintik hujannya jatuh ke tanah, mengingat Arya kembali pada pertama kali mereka bertemu.

    "Van, aslinya, lo ngapain mau duduk sama gue sih? Kita aja gak ngobrol."

    Senyuman hangat terpapar di muka Vania. "Gue merasa nyaman aja sama lo. Pertama kali gue duduk sama lo, ya hari itu gue penasaran doang lu orangnya gimana. Keesokannya, gue balik karena gue merasa nyaman duduk 'ama lo. Terus selamanya gue bakal duduk sama lo terus!"

    "Hah?! Kenapa selamanya?"

    "Lo bagaikan kehangatan gue selama musim hujan ini." Vania mengucapkan.

    "Hahah! Dasar lo! Bilang-bilang gue dramatis, ternyata lo yang kayak gini." Mereka tertawa bersama, mengetahui bahwa apa pun yang mereka miliki sekarang, cinta atau tidak,  memberi mereka kenyamanan dan kegembiraaan; dan itu cukup untuk mereka berdua.