8

23 6 10
                                    

-SELAMAT MEMBACA-


"Kamu itu perempuan Kyara, jangan bikin nama ayah tercoreng hanya karena kamu keluar malam bersama laki-laki"


"Mahesa sahabat aku, ayah kenal dia"


"DIA TUNANGAN ORANG KYARA! KAMU MAU DICAP PEREBUT?" Huda tersentak mendengar teriakkan ayah Kyara dari dalam ruang rawat inap Kyara.


"Sudahlah kalo ayah memang sibuk kerja mending ayah kerja aja gak usah ngurusin Kyara, keliatan jelas kepedulian ayah itu fake" ayah Kyara pergi namun sebelum pergi beliau mengucapkan sesuatu.


"Kenapa tidak mati saja anak itu" Huda mendengar jelas apa yang diucapkan Ayah Kyara walau beliau masih didalam ruangan.


Begitu juga dengan Kyara.


Saat ayah Kyara keluar beliau acuh dengan keberadaan Huda yang duduk didepan ruang rawat inap Kyara.


Senyuman Kyara merekah saat Huda masuk kedalam ruangannya.


"Thanks semalam Lo udah nemenin gue dirumah sakit walau gue taunya dari perawat disini, tapi gue seneng Lo rela enggak pulang demi nemenin gue semalaman dirumah sakit" Kyara memang terlempar cukup jauh tapi tubuhnya cukup kuat jadi dia cepat sadar.


"Awalnya gue pikir Mahesa yang nemenin tapi setelah gue inget lagi semalam gue nelpon Lo buat minta jemput hehe"


"Pengemudinya ngeselin muka gue jadi luka gara-gara kegesek aspal padahal gue udah jelek masa tambah jelek"


"Lo cantik, siapa yang berani nyebut Lo jelek sini gue tinju, gue gak terima calon pacar gue dikata jelek" sahut Huda, namun Kyara belum menyadari ucapan terakhir Huda.


"Fans Lo sama Mahesa kan pada ngamuk tiap gue deket sama—LO BILANG APA TADI? GUE YAKIN WALAU GUE LAGI SAKIT TELINGA GUE GAK TULI BUAT DENGER OMONGAN TERAKHIR LO TADI DA" Huda terkekeh melihat reaksi heboh Kyara, dengan cepat Kyara bisa berubah hanya karenanya.


Padahal saat bersama ayahnya tatapan Kyara datar, nada suara Kyara juga terdengar marah.


"Gak ada pengulangan" setelah itu tidak ada percakapan, Kyara yang sibuk menatap kearah jendela sedangkan Huda memainkan hpnya.


"Lo pasti denger ucapan ayah gue, jadi jangan kaget kalo nanti gue tiba-tiba pergi buat ketemu bunda"


"Bunda Lo emang dimana Ra?"


"Disurga"






---o0o---






"Mahesa tumben Kyara enggak ikut kesini?" Tanya Azizah, dia sudah sadar sebelum Mahesa pulang sekolah jadi saat Mahesa datang mereka mengobrol bersama.


Soal Kyara yang kenapa ditanyakan Azizah, karena hampir tiap bulan Azizah masuk rumah sakit jadi Kyara selalu bergantian dengan Mahesa untuk menemani Azizah.


"Mahesa kok enggak jawab?"


"Kyara kecelakaan gara-gara aku"


"Sa jangan bercanda"


"Aku gak bercanda, kamu bisa liat ini pipi aku memar habis dipukul Huda karena dia marah aku ninggalin Kyara dihalte sendirian, aku kalut tadi malam denger kamu masuk rumah sakit lagi dan sampai lupa kalau aku pergi sama Kyara"


"Mahesa bisa-bisanya kamu ini aku jadi ngerasa bersalah sama Kyara, dimana dia dirawat?" Mahesa menggeleng, ia juga tidak tau karena Huda tidak memberitahukan rumah sakit dimana Kyara dirawat.


"Hubungi Kyara dong Mahesa kamu ini gimana sih kayak gak ada pedulinya sama sahabat kamu sendiri" kalau dipikir iya juga kenapa Mahesa enggak langsung menghubungi Kyara saja?.


"Halo Kyara"


"Ini gue Huda, Kyara lagi makan"


"Gue mau ngomong sama Kyara"


"Datang aja keruangan mawar nomer 1 dilantai 3, gue tau Azizah dirawat dirumah sakit yang sama"


"Yang Kyara butuhkan bukan gue tapi Lo Mahesa, gue disini orang baru yang enggak ngerti permasalahan hidup keluarga Kyara"


"Ah Lo pasti udah ketemu ayah Kyara... Tolong Lo jangan tanya soal keluarga Kyara, karena dia sendiri benci keluarganya"














-TBC-

Apology✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang