0.1

73 15 0
                                    

Chp 0.1
Escape

Yuna sudah bertekad bulat dengan keputusan yang telah dia ambil. Melarikan diri. Ia tahu ini terdengar egois tetapi ia tetap saja kecewa dengan orang tuanya dan lagi tentang sosok Park Jisung yang telah temannya beritahu tadi di telfon.

Park Jisung, merupakan anggota dari salah kelompok yang sering berbuat masalah, bisa disebut gangster. Nyonya ataupun tuan Park tidak mengetahui, tentang putra mereka. Dan lagi Jisung sangat licik dalam berbuat curang bahkan sering kali bermain dengan perempuan.

Sungguh Yuna semakin tidak ingin dijodohkan dengan lelaki itu.

Wajah polos nan baiknya hanya ditunjukkan oleh orang lain dan orang tuanya hanyalah sebuah topeng dibalik sifat iblisnya. Yuna teringat kemarin dimana Jisung menantangnya, auranya sangat kuat. Membuatnya hanya bisa diam dengan tubuh kaku.

Satu lagi hal yang di ucapkan temannya tentang Jisung. Jika lelaki itu sudah menghakpatenkan sesuatu menjadi miliknya, maka dia tidak akan melepaskannya. Yah, Jisung sudah tertarik dengan Yuna kemarin dan pastinya lelaki itu akan menahan Yuna untuk tidak pergi kemanapun.

Jadi Yuna akan melarikan diri malam ini keluar negeri dengan bantuan temannya. Setidaknya ia akan aman di negera orang. Meminta kedua orang tuanya pun percuma, karena mereka seperti tutup mata akan fakta. Mereka terbuai dengan harta yang akan mereka dapatkan dari hasil perjodohan ini.

Bunyi notif pesan masuk, ia segera membukanya dan melihat disana temannya mengabarinya sudah berada di tempat yang dijanjikan. Yuna membalas dengan menggunakan stiker tanda ok.

Membuka pintu balkonnya, kepalanya celingak-celinguk. Melihat keadaan sekitar memastikan tidak ada orang satupun disana.

Tentu saja hari sudah sangat malam bahkan jam menunjukkan pukul dua belas malam, tentunya kedua orang tuanya sudah menjelajah mimpi sedangkan satpam berjaga hanya didepan gerbang rumah tetapi tentunya rumah memiliki penjagaan yang ketat dengan kamera CCTV yang ada dimana-mana.

Untungnya ia tahu dimana titik buta agar dirinya tidak tertangkap kamera pengawas itu. Yuna mengikat dengan kencang kain tersebut pada gagang pagar balkon. Dengan sedikit menghembuskan napasnya, ia akhirnya turun dari atas dengan kain tersebut.

Ia jadi menyesal, kenapa kamarnya berada di lantai atas kenapa tidak lantai dasar saja, ia jadi tidak perlu turun seperti Rapunzzel begini.

Tap

Kakinya mendarat dengan sempurna, dengan segera ia berlari kecil menghimpit pada dinding agar dirinya tidak tampak di kamera tersebut. Langkahnya menuju ke arah taman yang kemarin ia kunjungi bersama Jisung. Walau agak sulit melewati beberapa kamera, akhirnya ia sampai di sebuah pintu yang ditutupi tumbuhan merambat yang ada ditaman sana.

Iya, pintu yang hanya diketahui dirinya, teman dekatnya dan kedua orang tuanya serta tukang kebun yang sudah lama bekerja. Bahkan pintu itupun tidak mempunyai kunci karena tidak ada yang tahu kalau ada pintu disana. Ia membuka pintu tersebut, terasa susah karena sudah termakan waktu dan dipenuhi tanaman merambat. Dengan menggunakan seluruh tenaganya, akhirnya pintu itu terbuka.

Diseberang pintu sana ia dapat melihat sosok gadis yang bersandar pada mobilnya dengan koper milik Yuna disamping. Itu Lee Chaeryeong, temannya sendari kecil hingga sekarang. Ia selalu ada buat Yuna.

Dengan segera Yuna menghampiri Chaeryeong disana. Menyadarkan dirinya di kap mobil milik Chaeryeong dengan nafas yang terengah.

"Ini." Chaeryeong menyerahkan koper milik Yuna.

ROYAL ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang