Night party

85 49 62
                                    

Perkotaan malam saat itu masih sangat ramai entah apa yang dilakukan oleh beberapa orang di luar sana, malam hari yang membuat sebagian orang tidak bisa menikmati tidur malamnya, jam sudah menunjukkan pukul 21:00 PM, selain banyak yang masih menikmati sebuah acara pesta meriah di dekat apartemen besar bak bergengsi, tepatnya adalah acara pernikahan yang diadakan dari salah seorang penghuni apartemen tersebut, meski tahu bahwa semua penghuni disini diundang untuk menghadiri acara tersebut tanpa terkecuali, namun siapa sangka hal itu tidak membuat salah satu dari diantaranya turut bergabung,

Sesosok lelaki yang saat ini masih berada di bangku belajar kamarnya dengan pintu balkon yang memang sengaja dibuka, nampak sedang menulis sesuatu di sebuah lembar kertas yang bertumpukan oleh beberapa buku pembelajarnnya.

Hembusan angin malam yang masuk melalui pintu saat itu begitu terasa menyegarkan saat angin itu menerpa wajahnya.

Selain bunyi gaduh dan suara kendaraan yang berasal dari jalanan raya yang memang persis dekat dengan gedung ditempati olehnya, suara barinton juga terus terdengar seiring berjalannya acara yang diadakan di halaman depan saat itu.

Kebisingan apapun itu tetap tidak dipedulikan olehnya sama sekali, detik demi detik terus berjalan, beberapa menit pun berlalu, entah apa yang membuatnya kemudian tertidur sangat lelap, membiarkannya kantuk diatas tumpukan buku yang sudah berantakan dimejanya dengan lampu kamar yang dimatikan dan hanya mengandalkan lampu belajar didekat mejanya dengan cahaya yang sangat minimalis.

****

Sementara ditempat lain, tepatnya disebuah pesta yang meriah,

"Apa kamu tadi tidak mengajaknya bersama untuk turun kemari?"

"Sudah" Jawab wanita disebelahnya.

"Tapi dimana, daritadi aku tidak melihatnya"

"Paling juga mengurung diri lagi dikamarnya"

"Kenapa tadi tidak kamu tunggu saja untuk mengajaknya turun bersama kesini?"

"Percuma, kalau dia tidak ingin pun, aku ya mau bagaimana lagi"

*Beberapa Jam Kemudian

Ketukan pintu yang berkali-kali membuatnya terganggu, mungkin orang-orang diluar sudah kembali setelah mengakhiri pestanya, ia melangkah saja berjalan menuju pintu, untuk pergi melihat........

Setelah pintu itu dibuka ternyata tidak ada siapapun yang ia lihat disana, 'Apa ini, tidak ada orang, apa tadi cuma perasaanku saja?' Benar juga, mengapa ia berpikir mereka sudah kembali? Bukankah acaranya masih berlangsung riuh diluar sana, seharusnya jika mereka sudah kembali pun pasti dapat merasakan kehadiran derap langkah beberapa orang disekitar yang melewati pintu rumahnya, tapi mengapa ia baru menyadari sesuatu bahwa dirinya tidak mendengar kericuhan ataupun suara sound yang mengiringi acara pesta itu lagi diluar sana? Bahkan suasana saat ini sangat.... Hening! Benar-benar aneh....

Tidak ingin terus berpikir yang tidak-tidak, dengan cepat ia menutup pintu itu lagi dan kembali berjalan masuk dengan perasaan tidak aman.

Karena merasa dahaga, lantas berjalan ke dapur mengambil segelas air, namun lagi-lagi sesuatu yang mengusik selalu muncul pada saat tertentu seiring dengan rasa takut yang tiba-tiba goyah dalam dirinya.

Terdengar suara benda yang jatuh dengan begitu keras, sangat jelas itu terdengar dari arah dapur, dengan berani ia melangkah sedikit berlari menuju kesana, rupanya ia hanya melihat kewajaran di depan mata, terlihat seekor tikus yang sudah berlari kabur ketika lelaki itu hendak meringkus beberapa alat yang berjatuhan ditempat itu.

Belum lama setelah ia menaruh kembali benda-benda tersebut ketempatnya, tiba-tiba saja datang lagi suara yang menyita kewaspadaannya, kali ini suara gemericik yang berasal dari kamar mandi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 25, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Santri Indigo||√Where stories live. Discover now