PART 1

6 4 3
                                    

'Fisika' adalah salah satu mata pelajaran yang paling Liora tidak sukai sebenarnya, padahal ia jurusan IPA. Dan sayangnya, di hari pertama ia masuk sekolah kembali setelah mengikuti event di luar kota, mata pelajaran ini yang menyambutnya. 

Ditambah dengan suara ibu Asri yang sangat lembut, Liora malah dibuat mengantuk dan tidak fokus dengan penjelasan yang sedang dipaparkan oleh ibu Asri. Pandangannya teralihkan, menatap keluar jendela karena kebetulan bangkunya terletak di sudut belakang kelas di samping jendela yang menghadap ke lapangan sekolah.

Tadinya, pandangannya hanya memandang kosong ke arah lapangan, sampai tidak sengaja ada satu sosok tidak asing yang ia lihat.

"May, May," Liora memanggil teman sebangkunya yang sedang fokus mendengarkan penjelasan dari ibu Asri.

"Kenapa, Ra?" Kini fokus Maya teralihkan pada liora teman sebangkunya itu.

"Lihat cowok pake kacamata yang di bawah itu, ga? Yang kelasnya lagi olahraga," tanya Liora

"Deskairo?" jawab Maya

"Kamu kenal?" Liora terkejut karena ternyata laki-laki yang bertemu dengannya di toko buku kemarin adalah teman sekolahnya, dan bahkan teman sebangkunya pun mengenalnya.

"OMG Yora, aku lebih kaget karena kamu ga kenal dia. Itu Deskairo Cahyo Megah, ranking 1 di angkatan dan jurusan kita. Dikenal sebagai kutu buku jenius tapi dingin dan pendiem banget, di tambah lagi..."

"Liora sama Maya ada apa ribut-ribut di belakang?" Belum selesai Maya berbicara, ibu Asri sudah lebih dulu menegur mereka.

"Maaf, Bu. Maya ada yang kurang mengerti di bagian penjelasan ibu yang terlewat tadi, jadi saya coba jelasin ulang, tapi dianya malah tambah ga ngerti makanya jadi agak ribut," jawab Liora yang berbohong agar tidak kena hukuman.

Maya yang menjadi korban alasan Liora hanya bisa pasrah dan menginjak kaki Liora di bawah meja. Beruntung ibu Asri percaya dengan tipu muslihat mereka.

"Bagian mana yang belum Maya mengerti?" kata ibu Asri. Ibu Asri memang terkenal sangat ramah dan lembut, beruntung beliau tidak memarahi mereka berdua.

Begitu kelas selesai dan masuk ke jam istirahat, Liora lanjut mewawancarai Maya tentang Deskairo, cowok yang Liora anggap misterius dan sangat menarik perhatiannya. Maya yang seakan tahu banyak tentang Deskairo membuat Liora heran kenapa ia baru mengetahui keberadaannya.

"Kamu serius ga tahu si Deskairo itu?" tanya Maya.

"Dan kamu bisa tahu dia sampe segitunya darimana?" Liora bertanya balik pada Maya.

"Yaampun Yora, satu sekolah ini sudah pasti tahu karena foto kamu, Kevin, dan dia itu selalu terpampang di mading sekolah. Apa lagi buat anak jurnalis kayak aku, ga mungkin ketinggalan info lah." Jawab Maya

"Hah? Serius?" Liora bertanya kembali.

"Ihh, Yora!! Kamu itu wakil ketua Osis, lho. Harus update info tentang sekolah lah. Duh, ini karena kebanyakan di luar sekolah, nih, makanya gini."

"May, kita ke kantin, yuk!" ajak Liora spontan dan langsung menarik tangan Maya.

Sesampainya di kantin, Liora segera mencari sosok Deskairo di antara banyaknya siswa yang berada di sana.

Maya yang menyadari maksud temannya itu langsung mengatakan, "Kalau mau cari dia ga di sini tempatnya."

"Hah?" respon Liora spontan.

"Deskairo itu kalau jam istirahat, ada di perpus, belajar," Kata Maya.

"Kenapa ga bilang dari tadi? Yaudah ayoo ke perpus," seru Liora.

Baru saja mereka hendak pergi ke perpustakaan sekolah, tiba-tiba Kevin datang dan menyapa mereka. "Baru masuk lagi, Ra?" tanya Kevin dan di jawab Liora katanya,"Iya, nih. Maunya sih masih di sana, tapi udah ketinggalan pelajaran banget hahaha."

"Btw, kalau kamu ga capek, entar pulang sekolah kita meeting bentar bisa, ga? Aku perlu pendapat kamu sama pengurus inti lain dulu sebelum kita rapat sama anak-anak," kata Kevin.

"Boleh, kok. Aku mah bebas," jawab Liora.

Liora dan Kevin sudah menjadi partner yang baik sejak SMP. Keduanya merupakan primadona sekolah karena terkenal dengan banyak prestasi yang mereka raih baik akademik maupun non-akademik seperti, olimpiade, cerdas cermat, debat, pidato, dll. Kebetulan pula sewaktu SMP mereka juga merupakan ketua dan wakil ketua OSIS.

Hanya baru saat pemilihan ketua OSIS SMA saja mereka menjadi rival, dan saat itu Kevin yang terpilih sebagai ketua dan Liora sebagai wakilnya hanya dengan perbedaan 7 suara dari hasil voting. Keduanya sama-sama dikenal sebagai sosok yang ramah namun juga tegas dan berwibawa, makanya tak heran jika mereka sering dijuluki sebagai couple goals di sekolah.

***

"Yahh..." Liora berwajah lesu sambil menatap ke arah Maya karena belum juga ia bertemu Deskairo, jam istirahat sudah keburu selesai.

"Aduh-aduhh bestieku jadi bete, nih. Besok kita langsung ke perpus deh buat kenalan sama dia," kata Maya yang mencoba menenangkan temannya itu.

"huwwaaa... sayang banget tadi ga bisa ketemu. Dan ga mungkinkan kalau aku yang dateng ke kelasnya terus nyamperin dia? BIG NO! WE HAVE GIRL'S PRIDE. Ga mungkin aku yang kesannya ngedekatin duluan kan? " oceh Liora

"Lho? Emang kamu mau ngedeketin dia? Kamu suka sama dia? Alhamdulillah akhirnya temenku ini tertarik juga sama laki-laki," kata Maya

"Maya!! Aku ga bilang gitu, ya! Aku kan Cuma mau kenalan dulu sama dia dan bisa tahu dia orangnya gimana. Yaa, ga mungkin langsung suka lahh, I have girl's pride." Jawab Liora

Maya hanya bisa tertawa kecil sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah temannya yang sangat menjunjung tinngi nilai dari 'harga diri perempuan' atau yang selalu ia katakan dengan 'girl's pride' . Dan, menurut Maya itulah yang menyebabkan Liora tidak pernah mau untuk berpacaran atau setidaknya bercerita kalau ada orang yang ia sukai. Selain itu, paras yang cantik, pribadi yang ramah namun juga tegas, otak yang cerdas hingga membuatnya semakin terlihat berwibawa, membuat para laki-laki agaknya tidak terlalu berani untuk mendekati Liora. Lalu, ada pula rumor sejak SMP yang mengatakan bahwa Liora dan Kevin berpacaran , maka dari itu laki-laki tidak ada yang berani mendekati Liora.

"Yora sayang, kalau kamu gitu terus, jadi jomblo seumur hidup mau?" Maya mengejek Liora

"Udah cepet balik sini, sama aku aja biar mantanmu itu ga berani macam-macam kalau datang lagi," kata Liora

"Ehh, bukannya kamu ada rapat OSIS, ya?" tanya Maya
"Oh, iya! Aku hampir aja lupa. Terus gimana dong, May? Aku Pesenin kamu ojek online aja dulu, ya?"

"Gausah, Ra. Aku pesen sendiri aja, dia ga bakal dateng lagi kok. Ga bakal macem-macem. Sudah kamu pergi cke ruang OSIS buruan," kata Maya

Akhirnya setelah bernegosiasi panjang, Liora mengikuti saran Maya dengan catatan, kalau ada yang macem-macem harus segera hubungi dia atau teriak.

Setelah berpisah dengan Maya dari dalam kelas, dan baru saja Liora hendak masuk ke ruang OSIS tapi tiba-tiba ada suara teriakan dan bunyi panggilan telepon dari Maya untuk Lioara.

Liora langsung segera berlari menuju gerbang sekolah dan kaget ketika melihat ada orang yang sedang berkelahi. Maya sangat ketakukan dan hanya bisa memeluk Liora sambil menangis. Orang yang berkelahi itu adalah mantannya Maya dan Deskairo. 

Liora dan WarnaWhere stories live. Discover now