Tentang Bang Yedam; salah satu pasien di Rumah sakit jiwa dan Kim Doyoung; salah satu Dokter psikiater di sana.
Dipertemukan bukan karena sebuah kebetulan antara seorang Dokter dan pasiennya, melainkan karena takdir kejam di masa lalu yang melibatk...
Mendengar ada seseorang yang masuk ke apartemen, Yedam yang tengah mencuci piring di dapur dan Doyoung yang baru selesai mandi lantas pergi ke ruang tengah.
Terlihat Mashiho di sana, dengan senyum mengembang menatap keduanya.
"Oh, Mashiho! Kamu sendiri?" Yedam berseru.
"Annyeong~"
Tiba-tiba seorang lelaki tinggi juga masuk, bersama seorang anak laki-laki lucu di gendongannya.
"Waaa, Junho!!!"
Anak laki-laki itu lantas meminta turun dari gendongan sang papa, Kim Junkyu. Dengan menggemaskan ia berlari kecil untuk masuk ke dalam pelukan Yedam yang sudah merentangkan tangan sambil berjongkok.
Kim Junho, anak yang diadopsi Mashiho dan Junkyu 1 tahun lalu. Junho diadopsi saat berumur 9 bulan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Haaapp!!" pekik Yedam setelah Junho sudah memeluknya. Ia terkekeh melihat Junho tersenyum, menampilkan gigi-gigi lucunya, yang baru tumbuh beberapa saja.
"Junho mau susu?" tanya Yedam dan dibalas anggukan kecil. Tidak langsung membawa Junho ke dapur untuk mengambil susu, Yedam justru menunjuk pipinya sendiri. Junho yang paham langsung memberikan kecupan singkat.
"Kajja!!"
Setelahnya Yedam berlari kecil menuju dapur sambil menggendong Junho. Doyoung, Mashiho, dan Junkyu yang melihat itu hanya bisa tertawa gemas.
"Junho kalau sudah bertemu Yedam, dunia seakan milik berdua," ujar Doyoung, lalu menyuruh Mashiho dan Junkyu duduk.
Tak lama Yedam keluar dari dapur membawa nampan berisi minuman dan camilan ringan, sementara Junho berjalan di belakang Yedam sambil menyedot susu kotak di tangannya.
"Mau menitipkan Junho di sini, ya?" tanya Doyoung setelah Yedam sudah duduk di sebelahnya sambil memangku Junho.
"Junkyu ada undangan makan malam dari klien di kota sebelah, tapi sayangnya tidak boleh membawa balita. Jadi, terpaksa kami meninggalkan Junho." Jawab Mashiho sembari mengunyah keripik yang Yedam hidangkan.
"Kalian tidak sedang sibuk 'kan?" sambung Junkyu.
Doyoung mengangguk pelan "Ya, karena ini hari minggu jadi kami free."
"Baguslah, aku dan Junkyu jadi tidak perlu menitipkan junho ke tempat penitipan anak." Mashiho berucap lega dan kembali mengambil keripik untuk dikunyah.
"Aish.. Untuk apa menitipkan Junho ke tempat penitipan anak?" protes Yedam "Junho pasti lebih suka jika bersamaku. Iya 'kan, sayang?" kemudian menatap gemas Junho di pangkuannya.
Junho yang masih sibuk menyedot susu hanya memanggut kepala.
"Cepat-cepat lah kalian berdua menikah, agar bisa mengadopsi anak."
