Haechan tidak sengaja menabrak seorang cewek yang bermain hp dekat jalanan. Ia sampai hati memanggil si cewek dengan sebutan 'cewek bego'.
Erlin, cewek yang ditabrak Haechan juga tak ingin dicerca sendirian. Ia merasa Haechan juga bersalah atas insi...
Pagi-pagi sekali Erlin sudah dibangunkan oleh bunyi bel. Dia terlalu malas untuk sekadar bangkit karena posisinya sangat nyaman didalam gulungan selimut tebal plus AC.
Ting tong.
Ting tong.
Hembusan malas terdengar.
Siapa sih?
Ting tong.
Ting tong.
Dengan segenap jiwa raga yang dimiliki, Erlin akhirnya beranjak dari kasur. Matanya mengerjap dan sayu lantaran masih ngantuk.
Ting tong.
Ting tong.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Bola mata Erlin melebar.
"Papa?"
Erlin melihat satu orang lagi disamping Papanya.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Mama."
Krystal- Mamanya Erlin melongok masuk kedalam diikuti sang suami yang menarik dua koper. Paling-paling isinya kebanyakan hadiah buat Erlin. Kalau soal pakaian, tidak perlu dikhawatirkan karena di apartemen ini ada satu kamar lagi punya orang tua Erlin, lengkap beserta pakaian dan peralatan lainnya.
Erlin menutup pintu dan menuju sofa ruang tamu untuk bergabung dengan orang tuanya.
"Kenapa kodenya diganti?" Tanya Krystal dengan nada yang agak meneror. Nyonya Zhang itu memang terkenal dengan sifat dingin dan tegasnya. Walau begitu, Erlin tahu Mamanya sangat sayang dan peduli dengan dirinya.
"Sorry, Erlin lupa ngasih tau kalo ganti kode. Soalnya bulan lalu sempet eror jadi mesti direset ulang."
Krystal mengangguk. Matanya menyapu pandangan keseluruh ruangan apartemen yang sudah ia belikan untuk sang putri. Rapih dan bersih. Persis seperti dirinya yang tidak suka dengan hal berantakan.
"Gimana lomba yang kamu bilang?" Giliran Lay bertanya. Erlin sempat mengabari dirinya akan ikut lomba debat dibulan depan. Dimana ia menjadi satu-satunya siswa perwakilan dari kelas 10. Tentu dia sangat bangga pada Erlin karena kepintarannya berhasil diturunkan.
