Saat ini, kedua pasutri itu masih terlelap dengan mimpi-mimpinya. Sehingga cahaya matahari memasuki cela-cela gorden, yang membuat mata tidur Aurora terusik.
"Eughh ...."
Aurora terusik dari tidurnya.
"Sh*t! Gue masih ngantuk. Bisa gak sih lo mampirnya di wajah Alex aja," ucap Aurora kesal.
Aurora bangkit dari ranjang empuk itu. Semula ia menatap wajah Alex yang terlihat tampan dengan rambut yang acak-acakan. Namun, ia memilih berjalan ke arah jendela.
Krek! (Anggap aja suara jendela)
"Woy! Gue gak butuh cahaya Lo buat kamar gue! Gue masih mau tidur wahai Bapak Matahari yang bijak sana!" teriak Aurora layaknya orang gila.
Yang benar aja prend, Aurora marahnya sama Matahari.
Alex yang mendengar suara cempreng Aurora pun, jadi terusik di tidurnya.
"Ora! Astagafirullah turun dari situ. Kalau Ora jatuh gimana," ucap Axel sambil berjalan sepoyong-poyong ke arah jendela.
"Biarin ... biar gue jatuh sekalian. Kenapa sih hidup gue gini amat? Kenapa harus Lo yang jadi suami gue!" teriak Aurora.
"Aduh ... telinga Alex sakit tau. Diam deh, ntar Alex beliin ice criem baut Ora," ucap Alex dengan tampang polosnya.
"Lo pikir gue bayi kedut kayak lo," ketus Aurora.
Aurora pun berjalan sambil menghentak-hentakan kakinya ke arah kamar mandi.
"Ora mau ngapain?" tanya Alex.
"Gue mau manggil Arwah, buat ngusir lo sejauh mungkin," jawab Aurora dengan nada yang di takut-takuti.
Alex yang sedari kecil memang takut akan hantu, ia pun menjadi gemetar. Mata Alex sudah berembun lantaran akan keluar setetes ar mata.
Aurora yang melihat Alex gemetar, sangat bahagia. Kemudian ia melihat mata Alex yang sudah berkaca, lah khawatir. Ia hanya bercanda pasal apa yang ia katakan. Namun, ia tak tau jika suami polosnya ini akan menganggap serius perkataannya.
"Huaa ... Mama, Alex takut hantu."
Alex menangis dengan tubuh yang gemetaran.
"Eh Lex, gue bercanda aduhh. Pakai nangis segala lagi nih bocah."
Aurora menghampiri Alex yang sedang menangis sekugukan. Ia mencoba mendiami Alex dengan segala caranya. Sebenarnya ini terpaksa wahai readers.
"Lex ... gue gak serius kok sumpah, gue cuman bercanda," ucap Aurora.
"Huaa ... kalau ada hantu beneran gimana Ora? Ntar hantunya bawa Alex lagi. Ntar Alex gak bisa makan ice cream lagi," ucap Alex masih dengan air mata yang mengalir dipipinya.
"Gak ada hantu Alex. Hantu itu gak ada ya, please," ucap Aurora.
"Gini aja, loo diam gue tuturtin satu permintaan lo," ucap Aurora.
Alex yang mendengar itu pun langsung diam dari tangisnya. Ia membersihkan air mata yang mengenai pipinya, dan ingus yang hampir keluar dari lubang hidungnya.
"Be--benar ya?" tanya Alex.
"Iya," ucap Aurora terpaksa.
"Biasanya, jam segini Mama udah mandiin aku. Soalnya kalau Alex mandi sendiri ntar sabun-sabunny habis. Karena Mama gak ada, jadi Ora yang mandiin aku," ucap Alex tanpa dosa.
"WHAT?"
Tinggalkan jejak❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Polosku
Teen FictionCerita ini akan mengundang tawa pecah anda jika serius dalam membaca😍 CERITA ASLI, MURNI DARI PEMIKIRAN SENDIRI❤️ CERITA INI SAYA POST DI WATTPAD DAN GC (KCCRK, DI AKUN MRPY MTNA) SELAINNYA TIDAK!!