luka yang selama ini di tutupi

417 49 16
                                    

"anak-anak mommy dah pulang" ucap tesha saat melihat syla dkk sedang bermain dengan riel dan aca.

" Mommy" seru mereka lalu berlari ke arah tesha dan memeluknya.

" Makasih sayang udah tepati janji kalian " ucap tesha " kamu siapa ? Kok mommy belum pernah liat kamu?"heran tesha saat melihat Tania yang hanya berdiri.

" Aku Tania Tante" ucap Tania memperkenalkan diri.

" Tania sahabat baru kami mommy" ucap bela.

" Owhh gitu lain kali jangan panggil Tante panggilnya mommy aja kayak yang lain" ucap tesha menyelesaikan acara peluk-pelukan tadi.

" Iya tan ehh enggak maksudnya mommy hehe" cengir Tania.

" Ayo kita makan bareng" ajak tesha.

" Ayoo " semangat mereka.

" Aca ama abang nda di ajak Oma?"aca memanyunkan bibirnya.

" Di ajak dong masa cucu Oma ga di ajak ayo sini sayang " kekeh tesha melihat wajah imut cucunya.

Aca dan riel berjalan ke arah mereka lalu berjalan ke arah ruang makan.mereka duduk mengelilingi meja makan sambil memakan makanannya.

" Moummy tuante teti nywa muana?"tanya syla yang mulutnya dipenuhi nasi.

" Makan dulu baru ngomong" tegur sena.

Syla menelan nasi yang di dalam mulutnya " Tante Teti nya mana mom?" Ulang syla lagi.

" Lagi pergi belanja mereka " balas tesha.

" Mereka belanja anak nya di tinggal " cibir syla.

" Stt ga boleh gitu aca sama riel memang ga mau ikut katanya mau nunggu kalian" jelas tesha agar tak ada kesalahpahaman.

" Owhh begincu" paham syla.

" Seudzan aja lu syl syl" ucap bela menggeleng kepada sedangkan syla hanya menunjukkan gigi rapih nya.

" Udah cepat makannya biar kalian istirahat siap itu " perintah tesha lalu mereka semua melanjutkan makannya dengan penuh penghayatan.

***
" Napa lu dari tadi diem tumben amat biasanya kan tu mulut ngerocos Mulu"sindir bela yang baru sadar kalau Tania dari tadi hanya diam.

" Tania diam berarti tanda-tanda dunia sedang tidak baik-baik saja" sambung ara.

Tania menghembuskan nafas " Enggak gua tuh lagi meratapi nasib" jawab Tania .

" Emang kenapa si nasib lu ratapi?" Tanya syla.

" Bukan gitu loh maksudnya ara Ara kimochi " ucap Tania yang masih sabar melihat sahabatnya yang satu itu.

" Terus ?" Sekarang bukan Ara lagi yang nanya melainkan syla.

" Gua lagi mikir pasti enak banget ya punya keluarga utuh kayak kalian rumah jadi rame ga kayak di rumah gua udah kek kuburan sepinya" ucap Tania menahan sakit di dadanya.

" Haha keluarga utuh? Siapa bilang keluarga kita utuh"ucap bela ketawa miris.

" Loh kan emang keluarga kalian utuhkan?"bingung Tania.

" Tan Tan nih ya Lo denger gua sama ara itu yatim piatu ,syla ayahnya nikah lagi dan dia udah anggap ayahnya udah ga ada ditambah Abang
Pertamanya meninggal , kalau Sena dia ga punya kakak karena kakak pertama dan keduanya meninggal tabrakan " jelas bela menahan luka di hatinya.

" Hah seriusan Lo berdua yatim piatu?"kaget Tania.

" Iya kita anak yatim piatu ayah sama mama gua meninggal dibunuh dan ayah sama mama bela ninggalin bela di depan panti asuhan gitu aja jadi bela nganggap dia ga punya ortu terus kita tinggal di panti asuhan sebelum akhirnya epa adopsi kita dan biayai semua kebutuhan kita berdua" sekarang bukan bela yang menjelaskan namun ara.

" Kalau lo gimana ceritanya keluarga Lo?"tanya Sena.

Tania kembali membuang nafasnya itu lah cara dia agar tidak menangis " ibu gua meninggal waktu gua kecil terus bokap gua nikah lagi dan alhasil gua sama abang gua di buang terus yaudah Sampek sekarang gua tinggal sama abang gua di rumah yang di beli nyokap gua sebelum meninggal" ucap nya.

" Emm gitu yaudah ga usah sedih kita tuh harus tetap happy kiyowoooo" ucap Syla menghibur teman-teman nya.

" Iya kita disini itu saling melengkapi bunda gua sama mommy itu nyokap kalian juga dan ayah gue itu bokap kalian juga Oky jadi jangan pernah lagi anggap kalian itu ga punya siapa-siapa" sambung Sena .

" Aaa nangis Nih gua" ucap ara terharu.

" Oh iya sen" bela menggantungkan ucapannya saat melihat Sena yang sudah terlelap baru tadi dia masih ngomong-ngomong ehh sekarang udah di alam mimpi aja dasar Putri tidur.

"Hwahhh ngantuk" ucap syla menguap lalu menidurkan diri di samping bela.

"Wee Tan,ra besok kita sekolah kan?"tanya bela namun tak ada jawaban bela menoleh ke arah ara dan Tania yang ternyata mereka juga sudah tertidur pulas.

" Hufft anjir gini nih nasib punya temen pantang nampak bantal dikit langsung molor" kesal bela lalu bersiap menyusul sahabat-sahabatnya di alam mimpi.

Syla terbangun dari tidurnya betapa kagetnya ia ketika menyadari dirinya tidur di hutan bukan di kamar.

" Rumah siapa itu?" Kaget syla saat melihat sebuah rumah usang di depannya.

Syla memberanikan diri untuk mendekati rumah itu dia berjalan perlahan ke arah rumah tua itu.

"P-permisi" ucapnya saat membuka pintu rumah itu.

" Apa ada orang?" Tanya syla.

Tak ada jawaban seperti memang tak ada orang lagian siapa yang mau tinggal di rumah tua dan terlihat angker seperti ini.

Syla melangkah kan kaki masuk ke dalam rumah itu syla kaget saat melihat lantai rumah tua ini berlumuran darah seperti ada seseorang yang baru saja membunuh orang lain.

" D-darah?"ucapnya.

Syla meraba saku celananya untuk mencari pisau yang selalu dia bawa ke mana-mana tapi ntah mengapa pisau itu lenyap dari kantongnya.

Syla berlari ingin keluar namun naasnya tiba-tiba pintu itu tertutup dan terkunci syla mendobrak pintu itu.

" Heh jangan macam-macam ya sama gua ntar gua pisahin tu kepala sama badan lu" ancam syla.

" AKHHHH" suara teriakan seseorang membuat syla semakin kaget seperti nya suara itu milik seorang lelaki dan berasal dari kamar kedua rumah itu.

Syla sebenarnya tidak takut dia hanya waspada tak salah bukan jika kita waspada dengan apa yang akan terjadi , syla berjalan mendekati kamar ke-2 tempat suara tadi berasal.

Saat berdiri di depan pintu kamar ke-2 dengan perasaan was-was perlahan dia memutar pegangan pintu.

" ASTAGHFIRULLAH ABANG!!" Histerisnya saat melihat akil,kakak pertamanya berlumuran darah dengan keadaan tak berdaya namun masih di pukuli oleh orang yang memakai topeng dan baju hitam.

"Jangan bunuh Abang gue" mohon syla.

" Abang bangun bang" tangis syla membangunkan abangnya.

" Abang hikss" tangis syla semakin kencang.

Syla tak dapat menyentuh orang tersebut dia hanya seperti bayangan yang tak bisa apa-apa namun dia tak sengaja melihat sebuah gelang yang di pakai oleh pembunuh itu gelang yang berwarna hitam dengan gambar tengkorak sebagai mainannya.

" ABANGGG!!" Teriak syla saat bangun dari mimpi nya.

Syla mengatur nafasnya yang sesak dadanya naik turun karena masih shock dia mengusap mukanya kasar lalu bernafas lega.

" Kenapa mimpi itu datang lagi?" Ucapnya.

" Apa tuhan sedang memberikan gua petunjuk pembunuh abang?" Sambung nya.

Helo prend lagi apa niehh? Jangan lupa vote and komen ya kalau ada typo mohon di maafin hehe

27.831 (END)Where stories live. Discover now