15. The Dwarf Was Angry

77 5 0
                                    

Motor besar milik Gavin kini sudah sampai di pekarangan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor besar milik Gavin kini sudah sampai di pekarangan rumahnya. Laki-laki pun segera turun dari motor dan masuk ke rumah.

"Assalamu'alaikum," salamnya saat masuk rumah.

"Waalaikumsalam,"

Gavin pun langsung menghampiri sang Mami dan mencium punggung tangan sang Mami.

"Tumben pulang sekolah langsung pulang?" tanya Anissa pada anak bungsunya. Pasalnya biasanya putranya itu mampir dulu nongkrong.

"Lagi pengen di rumah aja, Mi," jawab Gavin. Anisa hanya mengangguk saja.

"Gavin, ke atas dulu ya, Mi," pamit Gavin.

Laki-laki itu pun langsung menaiki satu persatu anak tangga untuk menuju ke kamarnya. Sesampainya di Kamar, Gavin langsung menaruh tasnya di meja belajar——lebih tepatnya dilempar oleh laki-laki itu. Kemudian laki-laki itu langsung melepas satu persatu kancing seragamnya dan ia pun menaruhnya di atas kasur.

"Gavin, nanti seragamnya langsung ditaruh di keranjang pakaian kotor ya," teriak sang Mami dari lantai satu. Dengan berat hati Gavin pun langsung mengambil seragamnya yang berada di atas kasur dan membawanya ke keranjang kotor yang berada di dekat kamar mandi. Ia juga mengambil celana pendek di dalam lemari, lalu ia pun masuk ke kamar mandi untuk mengganti celananya. Keluar dari kamar mandi, laki-laki itu pun menaruh celana seragamnya ke dalam keranjang pakaian kotor.

"Seragamnya udah ditaruh di keranjang kotor kan?" teriak Anissa lagi.

"Udah, Mi," jawab Gavin dengan teriak juga biar sang mami kedengeran.

Setelah itu Gavin langsung menghempaskan tubuhnya di kasur empuknya. Posisi Gavin sekarang yaitu sedang rebahan sambil memainkan ponselnya.

Tring

Ketika Gavin ingin login game online, tiba-tiba ada pesan masuk. Namun, laki-laki tak meresponnya, tetapi tak berselang lama handphonenya pun berbunyi terus menerus.

Tring

"Ck! Siapa sih? Ganggu orang aja," gerutu Gavin. Laki-laki itu langsung melihat siapa pengirim pesannya lewat baru notifikasi. Di sana tertera nama Fikri atau lebih tepatnya sang Kakak.

Bro🔥 : P

Bro🔥 : Vin

Gavin : Kenapa?

Bro🔥 : Lo dimana?

Gavin : Rumah

Bro🔥 : Tumben lo

Bro🔥 : Ada apa sih?

Gavin : Boleh minta tolong gak?

"Ck! Udah gue duga," Gavin pun segera membalas pesan dari sang Kakak.

Enemy to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang