BAB28

107 19 0
                                    

Ara kini telah tiba dihalangan rumahnya yang dulu meski jaraknya jauh dari apartemen milik sahabat mereka setidaknya nyaman untuk ditepati, langkahnya menarik koper secara perlahan hingga tiba didepan pintu dengan perlahan tangannya pun menekan bel yang berada disamping pintu, seorang wanita tidak terlalu tua kini membukakan pintunya membuat senyum Ara yang akhir-akhir ini tidak ditunjukkan terbit.

“Selamat datang nona muda,” ucap wanita yang bernama Sri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Selamat datang nona muda,” ucap wanita yang bernama Sri.

Wanita itu merupakan asisten rumah yang selama ini merawat rumah milik gadis tersebut, setelah dipersilahkan masuk Ara pun kembali membawa kopernya menuju kamar tempat biasa dirinya tidur yang dia beli dari hasil keringatnya waktu SMP dulu ketika dirinya saat itu sedang bertengkar bersama sang Ibu karena sang Ayah telah meninggal sejak dia kelas 6 SD.

Sejujurnya selama ini Ibunya terlalu banyak menuntutnya untuk selalu perfect dalam segala hal, karena cuma Ara sendiri ahli waris dari sang Ayah, meski masih ada lima abangnya hanya dialah gadis dikeluarga besarnya membuat Ara hanya mampu menurut dari pada dihapus dari kartu keluarga.

Sedangkan Ibunya gila kerja setelah kematian sang suami tercinta tanpa memikirkan apakah anaknya selama ini merasa kesepian, namun dia masih sedikit beruntung karena sejak kecil dirinya hanya tinggal bersama sang pembantu jika tanya dimana kelima abangnya jawabnya menetap dirumah nenek tidak dengannya yang ingin mandiri, hingga akhirnya bertemu dengan Jungwo yang saat itu menangis permennya dijilat kucing membuatnya tertawa sejak saat itu Alexie menjaga Ara sudah seperti sang Ayah yang menjaga anaknya begitu juga dengan tiga lelaki yang lainnya bahkan mereka berempat sering tinggal dirumah yang saat ini dipijaknya.

“Non mau makan apa akan saya masakkan sekarang,” ucap Bi Sri yang kini membuyarkan lamunan Ara.

“Apa saja Bibi masak pasti akan saya makan,” ucap Ara lembut membuat Bi Sri tersenyum.

Setelah Bi Sri pergi menuju dapur Ara pun kembali fokus pada perkataan mamanya tadi pagi.

.

.

Flashback on

Ara baru saja menduduki pantatnya di kursi empuk ruang kerja di apartement Jungwo karena lelaki itu sedang menerima tamu saat ini terpaksa dia sendiri dulu di dalam ruangan, disaat Ara melihat sekeliling tanpa sengaja matanya menangkap sebuah bingkai foto disaat dirinya bersama Jungwo masih kecil begitu juga dengan 3 serangkai saat kecil dulu kini berada dimeja tersebut membuat gadis itu tersenyum simpul ternyata Jungwo tidak pernah melupakannya bahkan lelaki itu selalu selalu mempioritaskannya.

Namun disaat dirinya lagi mengingat masa-masa ketika dia masih kecil panggilan telephone dari sang ibu membuat gadis itu memudarkan senyumnya pasti lagi dan lagi ibunya akan memintanya kembali pulang untuk meneruskan perusahaan sang ayah, jujur dia ingin sekali bebas kuliah dan kerja seperti orang biasa bukan dituntut terus-menerus untuk belajar, dengan terpaksa dia pun mengangkatnya.

UN1TY|| So Bad (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang