Korban Istri Mata Duitan

124 23 8
                                    

"Manfaatkan segala kesempatan yang ada, itulah pemikiran yang logis." – by Mrs. Kim

•           • • •           •

"Darling, apa kau menganggur hari ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Darling, apa kau menganggur hari ini?"

Namjoon yang baru saja menyeruput kopinya sontak terhenti, ia memandang bingung istrinya yang berdiri sambil melipat kedua lengannya didepan dada. Dinilai dari ekspresinya yang serius, Namjoon bisa menyimpulkan jika ada sesuatu hal penting yang ingin dibahas Rere dengannya.

"Yeah, I'm free today. What's wrong?"

"I need your help."

Satu alis Namjoon tertarik ke atas mendengar perkataan super serius dari sang istri, "Ada apa? Kau membutuhkan bantuanku untuk menyelesaikan pekerjaanmu?" tanyanya sambil menaruh cangkirnya, kini atensinya ia berikan seluruhnya pada setiap gerakan istrinya.

Rere menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya sekaligus, "Bukan tentang itu, kali ini lebih serius lagi."

Sesuatu yang lebih serius dari kasus? Apa ini tentang anak?—pikir Namjoon menduga-duga. Setelahnya ia tersenyum tipis, kalau yang satu ini ia pasti akan dengan penuh semangat membantu sampai membuahkan hasil.

"Kau tahu, Joon. Kebutuhan Jayden semakin banyak, apalagi sebentar lagi dia akan masuk sekolah."

"Kau benar. Tidak terasa Jayden sudah sebesar itu," ia tersenyum tipis lalu melirik sekilas putranya yang sedang asik belajar dengan menonton video online, "Padahal rasanya seperti baru kemarin aku melihatnya lahir, waktu cepat sekali berlalu."

"Nah, makanya itu aku ingin membicarakan masalah serius ini, Joon."

"Jadi ada apa? Kalau masalah gaji, kurasa milikku masih lumayan."

"Atau ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Namjoon menatap penuh kasih ke arah sang istri.

"Sebenarnya—" Rere menautkan alisnya dengan raut serius, "Aku memiliki ide untuk menambahkan pemasukan kita. Bagaimana jika kita bicarakan di tempat lain?" ekor matanya sedikit melirik Jayden seolah mengkode Namjoon, "Aku tidak ingin menggangu pangeran kita yang tengah serius belajar."

Ekor mata Namjoon ikut melirik sang putra yang terlihat begitu fokus menonton gurunya menerangkan macam-macam hewan. Sedikit menyunggingkan senyum saat matanya menangkap ekspresi Jayden yang begitu mirip dengannya.

"Kau benar. Ayo kita ke kamar saja!"

Namun saat Namjoon baru melangkahkan kakinya, perkataan Rere membuatnya terhenti.

"Tidak. Ikut aku ke ruang perpustakaan! Aku sudah menyiapkan semuanya di sana," ucapnya sambil melangkah mendahului Namjoon yang masih terpaku bingung.

Perpustakaan? Memangnya apa yang sudah dia siapkan? Lalu, apa arti senyumannya barusan? Entah kenapa perasaanku tiba-tiba terasa aneh—pikir Namjoon bingung, apalagi barusan ia sempat mendapati Rere tersenyum tipis seakan sudah merencanakan sesuatu.

𝐋𝐞𝐭 𝐢𝐭 𝐅𝐥𝐨𝐰 || 𝐊𝐢𝐦 𝐍𝐚𝐦𝐣𝐨𝐨𝐧 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang