short: Versus

500 58 18
                                    

Lee Suho x Na Il-deung

.
.
.
.
.
.
.

Keduanya sama-sama pangeran sekolah dengan kecerdasan di atas rata-rata. Saling berebut tahta untuk jadi yang teratas. Semua ranking itu begitu relatif saat memasuki musim ujian, bisa jadi si Dingin yang juara atau besoknya si Angkuh yang menggeser posisinya.

Merekalah, Lee Suho dan Na Il-deung.

Mengenai kedua sifat mereka, sepertinya sudah bisa ditebak. Jika Suho yang terbilang pasif, dingin, kaku, tak mudah diajak berinteraksi, sebaliknya Il-deung begitu aktif, ambisius, kadang ramah karena jabatannya sebagai ketua OSIS, aktif di berbagai jenis ekstrakulikuler. Juga... angkuh, sombong, suka merendahkan, hanya pada Lee Suho.

Untuk menurunkan mental saingan, katanya.

Huh...., siswa ambis seperti Na Il-deung akan selalu menganggap Lee Suho sebagai musuh bebuyutannya.

Tapi, akan berbeda jika kamu melihatnya dari sudut pandang lain, Lee Suho.

...

Ruangan ujian terasa begitu panas, padahal AC dari tadi tak pernah padam.

"Seleksi Olimpiade Sains Nasional"

Mungkin yang merasa panas hanya orang di sebelah Suho. Dari tadi Il-deung merasa gusar, tapi tetap mencoba fokus pada kertas ujiannya. Beberapa bulir keringatnya terjun bebas di pelipis. Sesekali menatap saingannya, Suho yang tampak begitu tenang.

"Gue pasti menang, gue pasti menang, gue pasti bisa ngalahin Suho."

"Il-deung tolong fokus sama kertas ujiannya, kalo kamu terus lirik-lirik Suho, saya keluarkan kamu dari sini."

Deg

Tidak! Dia yang harus mewakili sekolah dalam ajang Olimpiade Sains Nasional, tidak boleh Suho. Harus Na Il-deung.

"Fokus! Fokus! Ayo fokus Il-deung, lo pasti bisa!"

Saingan piyik seperti Rona, atau Seok-hoon bukan apa-apa buat Il-deung, yang selalu jadi ancaman hanya Lee Suho.

...

1. Lee Suho 98,95
2 . Na Il-deung 98,90

Sial!

Dirinya jadi runner up hanya beda 00,05. Itu artinya bukan dia yang mewakili sekolah. Kedua tangan Il-deung mengepal erat di kedua sisi. Darahnya mendidih. Apa yang harus dia lakukan sekarang?! Dia tidak bisa kalah dari Lee Suho! Oh! Atau dia harus melakukan rencana kedua?

Setelah melihat hasil nilai seleksi, mood Il-deung turun drastis. Dia memilih untuk pergi ke ruang musik. Mengambil sebuah gitar akustik, dan mulai memetik nada.

Inilah suasana yang dia suka. Sunyi, gelap, dengan nada-nada menyedihkan yang sangat mewakili hidupnya. Il-deung tersenyum hambar. Apa yang akan terjadi saat ia pulang nanti? Apa dirinya akan berakhir seperti kemarin?

Tidak! Tidak! Hal itu tidak boleh terjadi, harusnya dia yang mewakili sekolah di olimpiade. Iya! Harus dia!

Menyimpan gitarnya ke tempat semula, Il-deung melangkah tergesa menuju kelasnya. Dengan netra tajam di balik kacamatanya. Dia harus berbuat sesuatu pada orang itu.

Pada Lee Suho.

"Heh! Gue perlu ngomong sama lo!"

Suho melirik Il-deung yang ada di hadapannya. Ditatap begitu sama tuan muda Lee, Il-deung jadi merasa ketar-ketir, kenapa tiba-tiba dia jadi merasa takut pada Lee Suho?!

Tapi dia harus berani.

"Enggak di sini, ikut gue!"

Tanpa ba-bi-bu, Il-deung langsung menarik tangan Lee Suho menuju tempat untuk mereka bisa bicara berdua. Orang-orang malah jadi heran, mau kemana dua pangeran sekolah itu? Yang tambah bikin heran lagi, Suho tumben-tumbenan mau diajak untuk skinship.

SiS S2: Dari Suho Buat SeojunWhere stories live. Discover now