[4] Esa?

23 3 26
                                    

Hi! Balik lagi, ya? Terima kasih <3

Hi! Balik lagi, ya? Terima kasih <3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Wah banyak sekali, ya, UKM-UKM keren di universitas kita! Nah, adik-adik, udah pada menentukan pilihan belum?"

"Udah pada jawab di kolom chat juga nih, Ayu."

"Wah ternyata udah pada menjatuhkan hati ya. Eh, oh, ada yang belum. Ada yang masih mikir. Oke ...."

"Berisik." Talisha mengempas tubuhnya ke sandaran kursi, meraba-raba meja untuk meraih Esa dan segera menancapkan kedua buds-nya di telinga. Dia menyesal telah begitu memuji suara MC yang sangat adem. Ternyata lama-lama bosan juga. Dari tadi Talisha sibuk berandai-andai kalau virus menyebalkan itu tidak pernah ada di dunia. Tentu saja sekarang dia sedang berada di aula besar milik universitas, duduk bersebelahan dengan orang-orang baru, berkenalan, bercengkerama, tertawa, dan curi-curi pandang dengan kakak tingkat yang ganteng. Ah, OSPEK online benar-benar membosankan.

Talisha tahu, ini semua baru awal mula dari semua kisah perkuliahan yang mungkin akan dia lewatkan gara-gara pandemi. OSPEK yang katanya banyak cerita, sekarang diwakili oleh layar laptop saja. Entahlah ke depannya akan ada berapa banyak momen yang tidak bisa ia dapatkan.

"Kamu harus mengikuti kegiatan di luar perkuliahan."

Suara itu masih terdengar seperti Esa yang biasanya, tapi kali ini isi kalimatnya terdengar agak masuk akal. Semoga saja Esa tidak eror lagi. "Kenapa gitu?"

"Supaya kamu tahu rasanya berkuliah."

Talisha mengerutkan kening. Tidak, itu sama sekali bukan ide yang buruk, tapi ... supaya tahu rasanya berkuliah? "Maksudnya?"

"Kamu akan menjadi atlet, Talisha."

"BODO AMAT!" Talisha salah, Esa masih eror. Masih sangat eror.

***

Rumah Talisha sedang berisik hari ini. Felisha membawa teman-temannya yang super-duper cewek ke rumah--suara mereka cempreng sekali, kalau ketawa bisa membangunkan macan tidur. Kali ini Talisha memang sedang tidak bergelut dengan tugas OSPEK yang menyebalkan. Setelah bolak-balik memperbaiki mood, ternyata tugas esainya berhasil diselesaikan. Namun, dari tadi Talisha memutar kepala gara-gara bingung harus memilih UKM yang mana.

Setelah mendengar penjelasan kakak tingkat dan beberapa info tambahan dari berbagai sumber termasuk teman-teman dekatnya, Talisha tahu bahwa sebenarnya UKM itu tidak benar-benar wajib diikuti, tapi Talisha tetap harus aktif berkegiatan dan mengumpulkan sertifikatnya untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan--yang sejujurnya belum benar-benar dia pahami apa maksudnya. Jadi, demi mengurangi beban di masa depan, Talisha merasa dirinya harus memilih UKM sesegera mungkin.

Find Me through Your EarsWhere stories live. Discover now