5 age

33 15 8
                                    

Oke gue mulai dari gue umur 5 tahun soalnya gue lupa kejadian apa yang gue alami di bawah 5 tahun wkwk😂

...

"Allahumma sholli sholatan kamilatan wasalim salaman.. Taman ala sayyidina muhammadin nilladzi tanhalu.. " begitulah lantunan syahdu shalawat yang sering kali di tembangkan Zia kecil dengan logat khas nya yang cadel.

Di umurnya yang masih belia dia sudah hafal shalawat nariyah dan beberapa surat pendek.

"Mah.. " panggil gadis kecil itu.

"Iya sayang. " timpal Zulaikha ibunda Zia. Wanita paruh baya itu sedang menyetrika pakaian suaminya.

"Mamah dede kapan sekolah?"

"Minggu depan."

"Yeayy...!"

"Pokoknya dede mau beli tas barbie yang warna pink yang ada rodanya ya mah,"

"Iya nanti besok kita kepasar."

"Horee... "

"Sama sepatu juga ya mah!" tambah Zia antusias.

Zulaikha tersenyum mengangguk mengiyakan permintaan putri kecil nya.

Wajar gadis kecil itu begitu antusias untuk sekolah. karena untuk pertama kalinya ia akan bebas keluar dan berbaur dengan teman - temannya nanti di sekolah.

Jika biasanya dia akan selalu di kurung di rumah karena sikap over protektif dari kedua orang tua nya kali ini Zia bisa bermain lebih bebas bersama teman sebaya nya.

Zia akan memasuki sekolah dasar tahun ini. Dimana sebelumnya dia belum pernah masuk taman kanak - kanak karena ekonomi yang kurang mendukung.

"Meong... Meong."

Mata Zia berbinar melihat anak kucing yang tengah bermanja dan mengajak nya bermain.

"Ih.. Kamu gemes banget!"

Zulaikha membolakan matanya. Melihat hewan yang tidak di sukainya itu mendekati putrinya.

"Eh keluarin kucing nya de!"

"Jangan di biarin masuk!"

Namun, Zia tetaplah anak kecil yang suka dengan hal baru. Tanpa segan bocah itu mengambil kucing kecil itu dan menggendong nya seraya mengelus kepala nya.

Zulaikha menunda kegiatan nya. Wanita itu tidak ingin putrinya terkena bulu kucing yang menurut nya sangat mudah rontok dan menjijikkan.

Zulaikha mengambil sapu dan menyuruh Zia untuk menaruh kucing kecil itu di bawah. Wanita itu pun mendorong tubuh kucing itu hingga depan pintu.

"Mah jangan mah!" ujar Zia.

"Biarin, kamu jangan main sama kucing nanti bulunya rontok jadi penyakit." terangnya.

Zia terdiam sambil memajukan bibirnya.

Setelah berhasil mengeluarkan kucing dari rumah nya. Zulaikha mengunci pintu dari dalam agar kucing kecil itu tak lagi memasuki rumahnya, lalu kemudian wanita itu kembali melanjutkan pekerjaan nya tanpa menghiraukan putrinya.

Zia berlari ke depan jendela, kembali melihat keadaan kucing kecil tadi.

Gadis itu menaruh kedua tangannya di jendela dan mulai termenung kini pikiran bocah kecil itu entah sedang berkelana kemana.

Dia begitu kesepian...

Dia ingin bermain..

Namun, tidak ada yang mengajaknya bermain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me :)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang