16. Melangitkan Namanya

26.6K 2.1K 26
                                    

Setelah selesai mengucapkan salam perpisahan, Zahra
mengembalikan hp pada pemiliknya.

"Makasih." Ucap Zahra

"Lega, Zahra?" Tanya Gus Atthar.

"Insya Allah, lega Gus." Jawab Zahra.

"Yaudah Zahra pergi ya, Assalamu'alaikum." Pamit Zahra.

"Wa'alaikum salam."

Setelah Zahra pergi, Akbar langsung tersenyum jahil.

"Bang, Zahra jomblo tuh, sikat Bang khitbah." Akbar menaik turunkan alisnya.

Gus Atthar berdecak kesal, "Ngarang kamu."

*****

Zahra kembali ke kamarnya, ia langsung merebahkan dirinya dan menangis keras.

Teman-temannya yang sedang bermurojaah pun kaget dengan kedatangan Zahra. Mereka meyudahkan murojaahnya dan menghampiri Zahra.

"Zahra." Panggil Qila.

Hiks hiks hiks...

Hanya tangis yang mereka dengar. Mereka prihatin, tapi mau bagaimana pun pacaran tidak boleh dalam agama.

Nabila mengambil air putih, ia menepuk pundak Zahra. Zahra akhirnya terbangun gan langsung memeluk erat tubuh Nabila, beruntung gelasnya tidak jatuh.

Nabila mengelus punggung Zahra.

"Hiks, Z-zahra putus sama Ba-gas ." Tangis Zahra.

"Zahra masih cinta sama Bagas hiks."

"Tapi Z-zahra takut s-sama Allah."

"Udah Zahra tenang ya, ini yang terbaik untuk Zahra, Zahra gak mau kan pahalanya terbuang sia-sia. Inget kalau Bagas jodoh Zahra, Bagas ndak akan kemana mana. Bedo'a saja sama Allah supaya Zahra dan Bagas menjadi jodoh nanti."

"Istighfar, Ra, biar kamu tenang." Ucap Qila.

"Astaghfirullah hal adzim..."

*****

Malam hari pun tiba.

Gus Atthar sedang sedang berada diatas balkon kamarnya. Ia memandangi langit yang diisi oleh bintang-bintang.

Ia sangat suka kegelapan, menurutnya kegelapan memberikan dirinya ketenangan.

Ia menatap pada salah satu bintang yang paling terang. membayangkan wajah ayu yang selalu menghampiri pikiran dan menggetarkan hatinya.

Namun, ia pun sedih karena gadis yang ia cintai malah mencintai orang lain. Ia pikir, hukuman akan menjadikan mereka lebih dekat ternyata tidak. Itu juga alasannya kenapa ia selalu menghukum santri bandelnya itu.

"Zahra, saya harap ada waktu dimana kamu bisa membalas cinta saya. Jika saya mendapatkan cinta itu saya janji akan membahagiakan mu semampu saya." Ucap Atthar.

"Buanglah dia dari hatimu, isilah hati mu dengan Saya."

"Maaf ya Zahra, saya selalu menghukum dirimu. Kalau saya tidak menghukum dirimu bagaimana saya bisa berdekatan dengan dirimu."

Ia beranjak dari balkon dan mulai merebahkan dirinya. Ia memandangi langit kamarnya.

"Zahra, selamat tidur semoga Allah selalu menjaga dirimu."

Gus Atthar akhirnya mulai memejamkan matanya.

*****

Pukul 03.00 dini hari, seorang laki laki baru saja selesai sholat tahajud. Hari ini ia tak pergi ke masjid untuk melakukan sholat tahajud bersama.

ZAHTHAR [END]Where stories live. Discover now