0.9- I Miss You😔❤

4 2 0
                                    

Haziq mendecih untuk yang kesekian kali nya. Rasa nya bosan, jam sebelas sudah lewat dua puluh menit namun penyebab rindunya tidak mau bertanggungjawab.

Iya, Haziq rindu Alya.

Dia ingin memberikan Alya ruang untuk berpikir namun ia sendiri malah menyakiti hati nya kerana tidak bertahan berjauhan dengan Alya.

Lagi pula Alya masih sendiri , tidak bersama orang lain. Sah- sah saja kalau Haziq memang berniat mendekati Alya.

Rindu berat sangat pada Alya😔❤.

Senyum Alya kalau malu- malu, wajahnya merah sangat seperti tomato😂

Kalau Alya gugup kemudian menunduk takut dan berpikir bahawa atasannya pasti marah.

Mencuri- curi pandang sewaktu Alya di sebelahnya sepanjang perjalanan lebih kalem lagi kalau Aiman ada dalam gendongan nya.

"Call nggak ya?"Haziq masih memandangi kontak nombor Alya, memikir apakah ia harus call semalam ini?"

"Kalau dia udah tidur, mesti susah nak tidur balik."

"Call aja deh! Semoga di angkat, semangat!"Seru nya. Sambil melangkah ke roof tempat luar bilik yang boleh nampak bintang di atas.

Dering pertama, belum.

Dering kedua, masih belum.

Dering ketiga, masih juga belum.

Dering ke empat, belum ada jawaban.

Dering ke lima, sepertinya Alya sudah tidur lena.

Dan Haziq harusnya mengalah untuk mengakhiri panggilannya, kalau tidak pada dering ke enam panggilannya di angkat.

Duduknya mendadak di sofa dengan keadaan tegak, kerana semangat mendengar suara serak Alya dari seberang namun raut wajah yang semula ceria mendadak cengo.

Yang menjawab bukan Alya.

" H- Halo?"

"Halo, Prince? Kok belum tidur? Terus ini kenapa hpnya mama ada di kamu hm?"

Shit!

Aryan sesenggukan, terdengar nafasnya sedikit putus - putus.

"Tolong mama."

"Kamu di mana boy? Lagi sama mama? Sama Aiman juga?"

Tangisanny tidak berhenti, sepertinya memang sudah berlangsung lama. Dan Haziq makin khawatir, ia melangkah keluar dari biliknya dan mengambil jaket dan Iphone di apit antara bahu dan juga telinga.

"D- Daddy."

"Iya Daddy di sini."

"Bukan ayah pulang, mama berdarah. Mama, mama nggak mau bangun."

Haziq terkejut dan memberitahu ayah kandung mereka datang dan keadaan Alya tidak baik - baik saja.

"Prince, kamu dengar Daddy?"

Tidak ada sahutan pasti, yang jelas Aryan masih menangis sesenggukan.

"Kamu tunggu sebentar ya, Daddy ke sana. Jangan di tutup panggilan, Daddy janji nggak akan lama."

Haziq tidak lagi sempat membuang waktu untuk satu detik berpikir lagi.

Persetan lalu lintas, Alya nya tidak baik- baik saja.

Pun, ada Aryan dan Aiman yang perlu di tenangkan dan juga membuat kedua anak itu merasa aman.

Siapa pun orang itu, Haziq akan mencarinya. Nanti,

Kali ini pikirannya hanya untuk keselamatan Alya.

Alya,

Alya,

Alya.

***


Kai menangis saat dapat tahu Alya nya tidak dengan keadaan baik 😭❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kai menangis saat dapat tahu Alya nya tidak dengan keadaan baik 😭❤

FALL - JINIEKAI ✔️Where stories live. Discover now