2.0- verry miss

7 2 0
                                    

Kalau di pikir - pikir , Alya sudah sampai batas Waktu untuk pemulihan.

Satu setengah bulan ia habiskan di rumah Haziq dengan segala perasaan baru yang ia sendiri tidak bisa tahu , apa ini yang bisa ia sebut sebagai jatuh cinta kembali? Sudah bertahun-tahun hatinya mendamba pada suaminya.

Rasa nya, Alya mau sembunyi saja tiap kali bayangan Haziq tersenyum manis di hadapannya selalu lewat dalam benak.

Panggilan Haziq yang juga halus namun mampu membuat degupan kencang dalam diri nya pada tiap awal pagi nya. Di iringi dengan kecupan lembut pada dahi nya.

Ya tuhan, kok Alya jadi ingin bertemu dengan Haziq siang- sing begini?

Padahal, Haziq masih kerja. Dan juga kedua anaknya sudah mulai masuk sekolah khusus.

Dosa tidak ya? Kalau Alya jadi rindu Haziq.

"Aku boleh video call Hubby nggak ya?"Gumam nya.

yang sedari tadi menimang bolehkan ia?

"Nanti kalau Hubby sibuk, terus nggak sempat buat angkat bagaimana?"

Rasa bimbang itu ia sampaikan, pada gelas kaca yang kini sudah penuh dengan embun di sekeliling nya akibat rasa dingin.

Alya menerawang sedikit dan sekira nya yang ia pandang kini hanya lah pintu, kerana ia tengah duduk di ruang tengah dan membayangkan kalau Haziq pulang se- siang ini hanya untuk memberi nya peluk, pasti senang.

Iya, Alya pasti senang.

Tapi, Haziq  juga pasti tidak akan datang.

Lamunan terusik dengan dering Iphone yang menandakan panggilan masuk, bukan nya menggeser tanda terima, ia malah menutup kedua mata nya di sela senyum.

Panggilan masuknya dari My Husband 🖤

Dan itu, panggilan video.

"Hubby telefon aku. "

Ia berbisik pada diri nya sendiri.

"Asslamualaikum Hubby?"

Alya menyapa malu- malu kerana dua pipi nya sudah di kuasai rona merah.

Kepala nya sedikit menunduk kerana bola mata yang melirik layar Iphone, Dan di layar itu Haziq memberi nya senyum lebar seraya mengucap.

"Waalaikumsalam juga, sayangku. Tengah buat wat apa?"

"Tak de wat ape pun, sebatas menunggu anak-anak pulang dua jam lagi."

"Loh, anak - anak aja yang di tunggu pulang. Daddy nya enggak?"

Sadar kok, kalau kedua nya bukan remaja lagi. Yang melulu lempar kata rindu kerana jarak dan juga berbatas ruang. Tapi, masih punya hak untuk bercinta - eh salah , saling menunjukkan satu sama lain saling cinta.

Kalau kata teman -teman Haziq yang bicara nya di panggil Farhan dan Nayla itu,

Haziq bucin nya geli alias masih lebih alay dari pada gue pas masih SMA, Tapi yang memang nama nya kesmeran mana peduli?

Yang menurut orang lain berlebihan, menurut Haziq bukan apa- apa. Asalkan Alya nya menerima nya kenapa tidak?

Masa muda Alya tidak se - berwarna orang lain yang bebas ke sana ke mari untuk kebebasan hidup.

Masa muda Alya di habiskan untuk mempertaruhkan hidupnya dengan seseorang yang tidak bertanggungjawab atas perbuatan nya. Memperjuangkan nyawa kedua anak yang di tolak lahir oleh ayah kandung nya sendiri. Memberikan seluruh sisa tenaga untuk bertahan sampai hari ini.

FALL - JINIEKAI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang