BAGIAN 9 LOLOS ATAU GAK SIH?

92 32 9
                                    


"Lo udah liat hasil pengumumannya? Sumpah Rin gue seneng banget akhirnya gue lolos." ucap Mela memekik bahagia.

Kaerin yang mendengar sahabatnya itu akhirnya berhasil langsung memberikan selamat. Tentu dia saja belom tau hasil dirinya sendiri dengan cepat ia membuka ponselnya dan matanya mulai fokus membaca urutan nama untuk mencari keberadaan letak namanya.

"Bjir, nama gue kenapa susah banget di temuin sih." ucap Kaerin mulai negatif takut tidak lolos.

"Lo cari yang bener anjir, coba liat lagi."

Kaerin merenggut kecewa, sudah keliatan jelas tidak ada namanya di daftar lolos seleksi membuat dirinya sedih dan kesal karena tidak lolos seleksi.

Matanya memerah menahan tangis, lalu memeluk Mela untuk meredamkan tangisnya yang mulai tiba. Bagaimana bisa ia tidak lolos bahkan kemarin saja saat tes Kaerin sudah melakukan semuanya dengan baik bahkan kemampuan yang ia miliki telah ia keluarkan seluruhnya, tentu saja Kaerin kecewa dan kesal.

Dengan mata berair Kaerin meninggalkan tempat itu lebih memilih tempat yang aman untuknya menangis.

"Huweee bunda! Aku gak lolos seleksi huweee!" Teriak Kaerin menangis bak seorang anak kecil.

Dimas yang sedang duduk di belakang pohon sambil memejamkan matanya mulai terusik dengan suara-suara berisik itu. Membuatnya berdiri dan menghampiri sang pelaku yang berisik itu.

"Lo ngapain nangis?" tanya Dimas antara ingin ketawa atau kasihan.

"Diem lo! Hiks lo seneng kan gue gak lolos seleksi! Hikss" bentak Kaerin sambil mengelap kasar air matanya yang mengalir.

Dahi Dimas berkerut bingung, "Gak lolos seleksi? Maksud?!"

"Apa!? Lo mau ngejek gue karna kalah dan gagal! Hikss"

Sumpah ini cewe di depannya kenapa sih? Susah banget di atur dan di kasih tau. Bisa gak Dimas pergi ninggalin dia aja supaya berhenti nangis. Gak, gak itu pilihan yang buruk.

Dimas mencoba sabar, baru kali ini dia menggunakan kesabarannya kalo di depannya cowo udah Dimas abisin itu cowo sampe paham. Dimas dingin dingin begini juga bisa emosi man. Gak hanya modal manly doang emosi juga perlu.

"Lo coba liat lagi nama lo di urutan atas. Kalo gak ketemu berarti emang lo gak lolos." Setelah mengatakan itu dengan santai Dimas langsung pergi meninggalkannya.

Kaerin mencoba sekali lagi matanya pasti kurang jeli dan teliti, sampai pada bagian pertama terpampang lah nama Kaerin Disatikamanti dengan poin paling tinggi. Sumpah Kaerin jadi terharu berarti ini hasilnya mengatakan kalo ia lolos.

"AHHHH!!! BUNDAAAA HIKSSS ANAK BUNDA GAK JADI GAK LOLOS! AKHIRNYA GUE LOLOS AHHH HIKSS SENENG BANGET!!!!" Teriak Kaerin tidak tahu malu.

Kaerin yang melihat kedatangan sahabatnya itu dengan cepat menghapus sisa lelehan air matanya. Wajahnya tersenyum bahagia dan dengan cepat memeluk sahabatnya itu.

"Gue kira gue gak lolos, maafin gue yang langsung pergi begitu aja tadi." Kaerin menunduk meminta maaf.

"Sumpah gue bener-bener panik pas tadi lo nangis tau gak! Gue seneng banget akhirnya sahabat gue ini lolos bareng gue." ucap Mela sambil menepuk pelan ke dua pipi Kaerin yang mengembung itu.

"Ahh, sorry buat lo worry. Tapi gue sekarang udah gapapa. Dan Lo Raisa? Gimana lolos seleksi masaknya?"

Raisa mengangguk, "Iya gue lolos, kita harus party kemenangan kita ini. Lo ikut ya Tas walaupun gak lolos apa-apa."

Di balas cengiran dari Tasya lalu mengangguk mengiyakan.

"Duh, gue kayanya langsung pulang aja deh." ucap Kaerin merasa tidak enak hati.

[END] Hodie Biru || Doyoung NCT ✔️ Where stories live. Discover now