4. You broke me first

159 30 2
                                    

I wanted to despise you
But my heart wouldn't let you go
They say that time heals
Even those words became pain for me
I couldn't get over you

Egoist-Olivia hye

<<>>

Hector menyusuri sekeliling perpustakaan dengan malas, dia bersandar di salah satu rak menunggu Felix menyelesaikan urusan peminjaman buku kelas. Sebentar lagi bel pulang sekolah akan berbunyi, namun para siswa masih setia berada di perpustakaan sampai waktu itu datang.

Hector berdecak bosan, dia ingin pergi saja namun sebuah percakapan menarik perhatiannya. Dia mendengar dua orang siswi duduk di balik rak tempat ia bersandar.

"Eh Sha, gue baru ingat. Lo punya sapu tangan motif daun maple 'kan?" Salah satu siswi dengan suara agak cempreng bertanya

"Hah? Sapu tangan?"

"Iya Sha, warna hitam waktu itu kalo ngak salah, trus dibawahnya ada nama Lo di tulis. Me- me thios apaan tu gue lupa. Lo pernah bilang, kalau sapu tangan itu dari nyokap lo, the last gifted from her."

Ada jeda sejenak sebelum siswi yang dipanggil Sha itu menjawab "I-iya, iya Li. Ada waktu itu. Kenapa emang?" Jawabnya sedikit takut

"Kok gue ngak pernah liat itu lagi ya? Soalnya kan dulu Lo selalu bawa tu sapu tangan kemana aja."

"Oh kalau soal itu—"

"Gue bisa pinjam ngak?"

"Hah?"

"Sapu tangan Lo bisa gue pinjam ngak? Tadi dikelas ada tugas ngegambar, trus tiba-tiba gue ingat sapu tangan Lo, gue mau gambar itu aja!"

"Ngak bisa Li."

"Kenapa?"

"Sapu tangannya ngak ada lagi sama gue. Jadi gue ngak bisa bantu."

"Yah kok gitu sih? Ck Gue harus cari ide baru deh."

Percakapan mereka pun berakhir karena bel pulang berbunyi, mereka berdua berjalan melewati Hector yang termenung ditempatnya. Tatapan Hector dan salah satu siswi tersebut bertemu beberapa detik, setelah itu mereka pergi keluar diiringi sorot mata Hector yang tak terbaca.

<<>>

Salome mengedarkan pandangannya menyusuri koridor kelas dan lapangan guna menghindari seseorang yang akhir-akhir ini Ia sering temui. Dia terkadang berjalan mengendap-endap disaat ada sosok yang sama. Setelah memastikan semua aman, dengan sedikit berlari dia berhasil melewati gerbang sekolah. Salome menghela nafas lega, bersyukur bahwa kali ini mereka tidak bertemu. Salome mengangkat wajahnya ke langit, dan melihat dimana awan mendung menggumpal, sepertinya hujan akan segera turun.

Kemudian dengan sedikit tergesa Salome berjalan ke arah halte untuk menunggu bus berikutnya. Disaat dia sudah mulai dekat, Salome menemukan sosok yang familiar menyendiri di sudut halte. Dia memilih mendekat untuk memastikan, ketika sudah berada didekat orang tersebut Salome memanggilnya "Vitha!"

Orang yang dipanggil 'Vitha' itu menolehkan kepalanya menatap Salome, mereka berdua sama-sama terkejut dilihat dari ekspresi keduanya.

Dua Remaja Satu Cerita |ft. HaeselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang