10.tantangan?

17 3 0
                                    

haloo broo!

Chapter yang ini bakal lebih menegangkan.

📍📍📍

Cahaya matahari masuk kedalam kamar milik Fargas dan mengenai wajah tampan milik pria itu.

"ah sudah jam berapa ini?"tanya Fargas sambil mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya dikamarnya itu.

Fargas melihat jam dinding,ternyata sudah jam setengah 7 dia sudah terlambat."damn!!sungguh bodoh."makinya dan langsung berlari kearah lemari baju.

Fargas tidak mandi karena baginya mandi dan tidak wajahnya akan selalu tampan baunya juga memang sudah khas Fargas Reynanda Mahardika jadi tidak ada yang mengetahui nya jika dia tidak mandi.

Fargas langsung saja turun kelantai bawah rumahnya untuk melihat sarapan yang berada dimeja makan."gue tinggal sendiri."memukul kepalanya karena hari ini dia sangat ceroboh.

Fargas langsung berlari kearah garasi motor dan mobil dirumah mewah nya itu dan mengeluarkan motor yang sering ia kenakan kesekolah.Fargas pun menancapkan gas motor menuju sekolah.

📍📍📍

Sesampainya disekolah ia langsung memarkirkan motornya diparkiran yang sudah dikhusus untuk BID,semua motor anggota nya sudah ada berarti mereka sudah berada didalam sekolah.

Fargas berlari dengan keringat yang membasahi dahi nya dan rambut yang masih basah akibat keringatnya itu menambah kesa sexy pada dirinya.

Ketika Fargas berada dikoridor seseorang tiba-tiba saja menubruk dirinya dengan sangat keras hingga ia terpental kelantai.

"ternyata lo masih cupu."ucap Algerian sambil terkekeh melihat Fargas yang jatuh dilantai.

Fargas terus mengatur nafas nya agar tidak emosi kepada pria dihadapannya ini."gue malas berurusan dengan manusia stres kayak lo."ucapnya tidak kalah menyakitkan.

"kalau lo emang ga cupu.besok lawan gua dipertandingan basket."tantang Alge dengan wajah sombong.

Fargas tidak memperdulikan omongan lelaki itu karena bagi dia itu hanya masalah kecil sekarang ia kembali berlari kearah kelas nya karena hari ini adalah pelajaran IPS gurunya sangat killer kepadanya.

*tok..tok..tok..

"assalamualaikum."Fargas mengucapkan salam pada semua orang didalam kelas itu.

"waalaikumsalam Fargas Reynanda Mahardika,pelajaran saya sudah dimulai 3 menit yang lalu dan kenapa kamu baru datang Fargas."tanya Ibu Sitti pada Fargas yang masih berdiri didepan pintu kelas itu.

Fargas menggaruk tengkuk nya yang tak gatal,"hehe maaf bu,saya tadi kesiangan."ucap Fargas sambil menyengir.

Ibu Sitti hanya geleng-geleng kepala melihat Fargas,"ibu doain kamu jadi guru nak."

"nggak ah,soalnya nanti pusing kayak ibu mending cari aman."katanya langsung menaruh tas nya dilantai.

"gak ngerti lagi ibu le."Ibu Sitti menggeleng-geleng kepalanya dan langsung melanjutkan penjelasan nya tadi yang tertunda karena Fargas.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,untuk para guru saya harap untuk datang kekantor karena sebentar lagi kita akan rapat tentang kelulusan kelas 12."jelas pria itu berasal dari toa sekolah.

Semua siswa bersorak happy karena mendengar pengumuman itu terutama lagi dikelas 12 ipa yah kelas Fargas.

"ibu nga kekantor?"tanya Arvin pada bu Sitti yang sedang duduk sambil meminum air putih.

"kamu ini le,gitu aja kamu nanya ke ibu kalau soal pelajaran kamu tidak mau bertanya."bu Sitti sangat pusing mengajar dikelas ini.

Bu Sitti langsung membereskan buku-buku yang ada dimeja dan gambar peta ia bereskan untuk keluar kelas ini."yah sudah ibu keluar dulu,assalamualaikum."pamit bu Sitti dan langsung keluar dari kelas itu.

Arvin,Rivan,Alvaro dan David langsung mendekati Fargas yang terlihat begitu banyak beban dan mukanya tidak seceria kemarin."lo kenapa?"tanya Alvaro ke Fargas yang masih melamun mengingat kejadian tadi.

"lo semua mau bantu gue?"tanya Fargas dengan hati-hati dan masih melamun.dia tidak takut sama pria itu tapi dia mengingat satu taruhan nya.

"makanya lo ngomong kita semua ga tau kalau kayak gini."emosi David karena dia tidak suka jika ada yang disembunyikan.

"besok gua bakal tanding basket sama Algerian anak sebelah."jawab Fargas.

"terus lo takut?"

"taruhannya yang bikin gue takut."ucap Fargas dan langsung berdiri dan berjalan kearah rooftop sambil membawa tas nya yang berisi rokok disana.

David dan Alvaro pun mengikuti ketua nya yang sedang dilanda kesedihan itu,Arvin dan Rivan hilang entah kemana ketika Fargas berbicara jadi tidak ada mereka buat ngehibur Fargas.

📍📍📍

"lo kenapa?"tanya Citra pada Clarencia yang sudah sadar dari pingsannya.

Clarencia langsung memeluk Citra dengan sangat erat,"jangan marah sama gue."mohon Shinta sambil menangis didalam pelukan Citra.

Citra menepuk bahu Clarencia berharap agar tangis sahabatnya ini mulai mereda."udah yah, gue ga marah kok sama lo."

"beneran?yang nolongin gue siapa?"tanyanya.karena dia tidak mengingat siapa yang menolongnya.

"gang BID ren."ucap Citra dengan santai sambil memakan buah apel yang tersedia diatas brankar itu.

Claren yang sedang meminum air putih itu pun tersedak akibat jawaban dari citra."gila kalik lo."

"lwah kwan ewmang iywah."ucap Citra tidak karuan karena sedang memakan buah apel.

📍📍📍

Maaf bro!😠

aku lagi sibukk gaiss jadi otak nya rada buntuh tapi gue bakal tetap up tiap hari kok.

Baaiiii bro!💋😠









FARGASTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon