III. 24 Desember

93 15 0
                                    

24 desember 2021

"selamat natal!"

Ucapan natal pertama yang hyunjin dapat, adalah dari petugas BCA.

Besok rencananya ia akan tidur saja sampai besoknya lagi.

Jaga-jaga hari ini ia akan membeli beberapa kue kering dan topi santa, bukan untuk orang yang barangkali berkunjung ke apartemennya.

Untung dirinya sendiri.

Dirinya yang malang.

***

Langit ibu kota malam ini sedang hujan. Beberapa kali berkedip diikuti petir, malam natal tahun ini dingin sekali.

Hyunjin sudah siap dengan lilin dan topi santa, ia duduk menghadap jendela kaca. Dibawah sana jalanan masih ramai, hujan tak membuat kota berjeda barang sedetik.

~O Holy night The stars are brightly shining..

Lampu dengan sengaja ia matikan, ada dua biji lilin kecil sebagai pengganti.

~It is the night of our dear Saviour's birth..

Matanya menerawang jauh, enam tahun lalu ia akan bersukacita dengan lagu ini di katedral.

Bersama seorang kawan, kawan yang begitu ia cintai.

Juga begitu ia sesali.

"Dor!"

Miris, sekarang ia mulai sinting.

"Gila lo, kayak duda pengangguran"

Meringis, lagi-lagi ia kembali berhalusinasi. Padahal anti depresan sudah ia minum rutin. Mungkin sebaiknya ia harus kembali menemui psikiaternya.

"Woi hyunjin!"

Hyunjin menoleh horor, kawannya itu ada disebelahnya sekarang. Berkacak pinggang dengan seragam batik sekolah swasta-nya dulu.

Ia berdiri, mengucek mata beberapa kali. Tak payah menyeka tangis.

Yang jeongin nyata! Benar-benar nyata!

"Jeje!"

"Hehe hai jin, gile baju lo kece amat"

**

Sudah hampir 15menit hyunjin sibuk melakukan scanning pada orang yang tiba-tiba muncul di apart-nya ini.

"Stop bego. Pusing gue liat lo muter-muter"

"Ini beneran jeje?!"

"Bukan. Solikhin gue"

Itu sudah cukup menjawab semuanya. Solikhin adalah abang penjual cireng di depan kompleks rumahnya dulu.

"Oke lo beneran jeje"

Kilat kembali muncul. Hyunjin membelakangi kaca jendela, tapi satu yang pasti matanya kembali hidup.

"Selamat natal je!"

"Iya lo juga selamat natal ya!"

.

Sekarang mereka di meja makan. Hyunjin dengan ceria mengeluarkan semua makanan dari lemari es-nya.

Mengatakan banyak hal dengan informasi tidak penting, seperti

"Lo tau anjingnya om peter?! Udah punya anak tiga, udah gede semua warnanya item semua"

"Wkwkw najis banget sekarang sekolah kita dicat kuning tai, suster erika udah ga ngajar lagi! Ga adil padahal dulu kita mulu ya kena jewer sama gosok wc."

Atau

"Minho udah nikah, punya anak kembar! Gue ga sempet dateng dinikahannya dulu. Gatau si kenapa lupa.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIFE - HYUNJEONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang