10 | Promise

1.7K 199 58
                                    

Pukul lima dini hari, Xiao Zhan sudah bangun lebih dulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pukul lima dini hari, Xiao Zhan sudah bangun lebih dulu. Ia menggeliat, menghilangkan rasa pegal yang menyelimuti tubuhnya. Seutas senyum tercipta di wajahnya. Hari ini, ia akan menyiapkan sarapan untuk Wang Yibo, ahh... mungkin lebih tepatnya untuk suami istri keluarga ini.

Ia membawa langkah kakinya menuju kamar mandi, sekadar untuk membersihkan diri. Setelah beberapa saat, Xiao Zhan keluar dari sana dan memilih pakaian mana yang akan ia kenakan hari ini.

Kali ini matanya jatuh pada kaus biru berlengan pendek, dan untuk bawahannya, ia akan menggunakan celana denim hitam panjang. Setelah siap, Xiao Zhan akhirnya keluar dari kamar.

Masih sangat sepi, tidak ada orang lain selain dirinya. Buru-buru ia melangkah ke dapur, dan benar saja, para pelayan juga tidak ada di sana. Dengan sigap Xiao Zhan membasuh beras untuk ia masak. Kali ini, ia akan membuat nasi goreng spesial.

Sambil menunggu nasinya masak, Xiao Zhan memotong beberapa bumbu dapur, menggoreng telur dan sosis sapi.

Nit! Nit! Nit!

Suara dari digital rice cooker berbunyi memperingatinya, Xiao Zhan lantas mematikan kompornya dan membuka rice cooker itu untuk ia lihat. Bau harum nasi hangat tercium menyerbak, Xiao Zhan segera menyendokkan nasi itu ke dalam piring.

Ia lalu kembali ke hadapan kompor, menumis bumbu dan menuangkan nasi yang telah ia campur dengan telur. Xiao Zhan tidak lupa menambahkan kecap manis dan kacang polong. Bau harum dari masakannya semakin tercium.

Xiao Zhan masih asyik mengaduk masakannya, hingga seseorang datang mengejutkannya.

“Bagaimana rasanya menjadi gundik suami orang?” sindir seseorang dari belakangnya.

Xiao Zhan menoleh, dapat ia lihat seorang pelayan menatapnya sangat remeh dengan tangan yang bersedekap dada. Xiao Zhan mematikan kompornya. Ia berbalik untuk berhadapan langsung dengan pelayan yang tidak tahu sopan santun itu menurutnya.

“Menjadi gundik suami orang? Tentu saja rasanya sangat menyenangkan,” jawab Xiao Zhan tak ingin kalah. Ia menarik sebelah ujung bibirnya ke atas, membalas pelayan itu tak kalah remehnya.

Xiao Zhan sama sekali tidak keberatan untuk meladeni pelayan yang seperti ini. Lagi pula ia tidak memiliki hiburan apa pun di rumah besar seperti ini. Sepertinya akan bagus jika ada yang bisa ia ajak bersikeruh.

“Kau!” seru pelayan itu, dia berjalan mendekat ke arah Xiao Zhan.

Yang di tantang merasa masa bodoh, ia membiarkan pelayan itu berbuat apa pun padanya. Begitu pelayan itu sudah berada dekat dengannya dan siap untuk melayangkan satu tamparan, tiba-tiba saja Zhao Liying datang ke dapur.

Temporary Happiness [PDF✓]Where stories live. Discover now